Langsung ke konten utama

Tokkek...Tokkek...Tokkek..."Ganjil"

Entah datang darimana dan sudah berapa lama Si Tokek muncul. Si Tokek yang dengan betahnya mendirikan rumah di belakang lemari pakaian saya. Setahu saya, dia datang tak mengetuk atau memberi salam bahkan meminta izin untuk tinggal selayaknya warga yang menempati rumah baru yang mengurus segala dokumen pindahnya ke kelurahan. Dia pun tak memiliki IMB... (manusia kali yak..).

Kata si tokek " ni yang sinting saya atau yg punya blog ni yak..??" pake ngurus kesana-kemari.., Epenkah...??hehe

Tokek yang bernama latin Gekko Geccko merupakan hewan reptil yang biasa juga disebut cecak besar. Habitatnya di lubang pepohonan di hutan atau di rekahan batuan atau gua; namun sebagian jenisnya juga beradaptasi dengan lingkungan manusia dan bersifat komensal.

Tokek memiliki kulit punggung tertutupi oleh sisik-sisik granular, bercampur dengan bintil-bintil yang agak besar. Pupil mata tegak bentuk jorong, dengan tepi yang bergerigi. Jari-jari kaki depan dan belakang tumbuh sempurna, melebar di ujung, terkadang dengan selaput di antara pangkal jari, cakar (kuku) terdapat pada jari-jari sebelah luar, sisi bawah jari dengan sederetan bantalan pelekat (disebut scansor) yang berkembang baik dan tidak berbelah (berbagi). Terdapat pula pori-pori preanal atau preano-femoral, serta bintil post-anal.

Warnanya pula bermacam-macam, dari warna abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga. Adapun warna perut tokek abu-abu biru keputihan atau kekuningan dan ekornya juga memiliki enam baris bintil belang-belang.

Demikian informasi singkat tentang tokek. Lanjut tentang tokek yang ngontrak di belakang lemari saya, tokek ini memiliki warna yang menarik, bintik bintik merah bata di sekujur tubuhnya. Ukurannya masih kecil kira-kira 20-an cm dan bobotnya gak jelas (belum nimbang :)..).


Si Tokek dalam berbagai pose
^^

Awalnya saya risih dengan kehadiran tokek dan mengumpat karena nyanyian malamnya yang menurutnya syahdu mirip penyanyi ternama ("itu siih kamu kek, kalau saya tetap saja cempreng..."). Benar-benar mengganggu kenyenyakan tidur saya. pernah mengusirnya, tapi ternyata dia enggan pergi. Maka nurani lingkungan mengajak bernegosiasi, selama tak mengganggu selain pencemaran udara "kebisingan suara" maka amanlah kau tinggal. tak perlu buat izin UKL-UPL atau IMB...("Lagi..lagi sinting ni yang punya blog..").

Malam-malam selanjutnya, saya nyaman-nyaman saja. Terdengar beberapa kali si Tokek mengeluarkan suara syahdunya. lalu saya menghitungnya. Aneh. bunyi yang terdengar pasti berketukan ganjil. 5 dan 7 ketuk. Mungkin angka genap tak disenanginya tapi itulah adanya. Ada Apa dengan Ketukan Ganjil..??

Kata orang, rumah yang didiami tokek membawa hoki dan penolak santet. Entah benar atau tidak. Tetapi saya merasa semuanya biasa saja (sepertinya ini petikan lagu mba' Merriam Bellina). Tokek juga mempunyai nilai komersil, sekarang banyak orang mencari dan memelihara tokek untuk di jual dan digunakan sebagai obat.

Konon tokek bisa menyembuhkan orang yang mengidap HIV atau AIDS. Penyakit mematikan itu menyerang sistem imun tubuh dan belum ada obat medis yang mampu mengatasinya. Oleh sebab itu, ramuan tradisional dari tokek dipercaya sebagai ramuan paling mujarab untuk hal itu. Bagian lidah tokek dan darahnya dikabarkan mengandung zat yang bisa melawan virus HIV. Tokek yang memiliki khasiat itu adalah tokek berbobot lebih dari 3 ons dan dalam keadaan hidup. Selain lidah, empedu tokek konon juga mujarab untuk pengobatan orang yang mengidap AIDS dan mengandung senyawa anti-tumor dan kanker sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

Adapun sejak zaman nenek moyang, daging tokek secara keseluruhan bisa menyembuhkan berbagai penyakit gatal. Banyak orang memberikan kesaksian bahwa penyakit kulit gatal-gatal bisa sembuh dengan tokek yang dibakar atau digoreng.

Karena kegunaannya ini, mungkin inilah yang menjadi alasan tokek bernilai jual mahal. Dan harganya berkisar Rp 200.000 hingga Rp 200 juta tergantung bobotnya. Semakin berat maka semakin mahal.

Melihat potensi-potensi itu, apakah saya menjadikan tokek yang ngontrak di belakang lemari menjadi bahan komersil..?? Penambah saku bulanan yang kembang-kempis. yah...tergantung si Tokeknya mau gak ngontraknya lama....?atau saya yang ngontrak rumah ini lama...? hehe...:)

Kkkrrrk...Tokkek...Tokkek...Tokkek...krrkk

Menunggu Si Tokek bernyanyi
Medibrata,26 Maret 2012

Komentar

  1. Tangkop Artyn, mahal e itu ;)

    BalasHapus
  2. hahaha...biar bda ditangkap pi...si Tokek sdh mnyerahkan diri tanpa syarat. hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad

Korean Foods di Baubau

Korea...? siapa yang tak kenal dengan korea. Negara dengan sebutan negeri ginseng ini memiliki berbagai macam jenis makanan khas.Hmmmm...pasti enak.(pikiran yang slalu saja  muncul jika berhadapan dengan sesuatu bernama makanan).tepatnya punya hobby makan dan mencicipi masakan-masakan baru.hehehe. Berawal dari kecintaan seorang teman mengenai segala sesuatu tentang korea, mulai dari Film, model baju, lagu, asesoris dan apapun itu yang penting menyangkut korea, lalu dia meminta tuk dicarikan makanan khas korea yang katanya ada di sini ( Baubau ). Pikirku, adakah? dengan panjang lebar diapun menceritakan dan menyebutkan restoran yang menyajikan makanan korea itu. Namanya "Restoran Mira" . sayapun sampai tercengang mendengar penjelasannya, sampai sebegitu detil dia mengetahui semua informasi meski tak sekalipun dia pernah berkunjung ke sini. Bahkan lebih takjub lagi, saking fansnya terhadap Korea, tidak lama lagi dia akan ke Korea sekedar tuk jalan-jalan . Sebagai backpaker.

Eksis Asyik di Internet

Siapa yang tak kenal dengan Internet..?kita bisa menjelajah dunia dalam sekejap. Berselancar ria tanpa mengenal batas dan bebas.Tinggal klik saja dan request saja di rumah mbah Google kategori yang kita inginkan pun mu ncul seketika. Kita hanya membutuhkan tangan untuk menekan tuts di keyboard setelah itu muncul deh.(^^) asyik kan..?! kita tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mencari atau melihat secara langsung tempat yang kita inginkan. Misalnya saja tempat wisata dibel ahan dunia lain atau posisi tempat wisata tersebut dari tempat kita. Kita bisa memanfaatkan fasilitas Google map . Nah..., Kalaupun tak punya fasilitas di internet di rumah kita bisa memanfaatkan warnet atau hotspot. Di warnet cukup merogoh koceh 2000-3500 rupiah per jamnya atau bisa juga mengambil paket 10.000 per 3 jamnya. 3M (Murah meriah mudah). :) Nah seperti rumah Mbah Googlenya... Dunia internet adalah dunia yang asyik menurut saya. Betapa tidak, kita bisa meraup banyak manfaat dari menjelajahi dunia