Kalimat singkat yang diucap bang Tere saat mengawali pembukaan workshop kepenulisan kamis 15 maret di Aula MIPA –UNHALU. Penampilan yang sederhana dan santai bersama baju kaos putih ” hafalan Shalat Delisa”,celana jeans, topi kupluk hijau dan sandal jepit swallow hijaunya. Hmmm…inilah Tere-Liye seorang penulis yang hanya saya tahu lewat tulisan-tulisannya. Ternyata dia juga seorang akuntan dan dulu seorang pengajar mata kuliah Akuntansi selama 3 tahun di Universitas Indonesia.
Saat bang Tere membagi Tips menulis (foto : Pia)
Dari obrolan awalnya, ternyata menulis bisa tak membatasi siapapun itu. Menulis bisa saja kita lakukan. Lihat saja banyaknya status di jejaring social seperti facebook dan twitter yang hampir tiap hari diupdate atau bahkan per jamnya berubah. Jadi yaah..memang mustahil seseorang itu bisa menulis. (sambil manggut-manggut). Menulis itu mudah…,percayalah!! Begitu tema yang diangkat.
Tere-Liye memulai pembelajarannya dan tipsnya dengan kata yang mudah. Dimulai dari kata HITAM, MULUT dan VALKOVSKY. Kata hitam dan mulut bisa dengan mudah kita menulisnya .Bagaimana dengan Valkovsky..? kata yang pengucapannya saja rumit itu bisa di tulis satu paragraph. Dan dari uji ini ternyata semua peserta bisa menulisnya. Sekali lagi…menulis itu mudah. (Manggut-manggut lagi)
Ini kalimat saya yang sempat dibaca oleh Bang Tere tentang HITAM “ Hitam itu kesunyian, ketenangan dan membawa dalam kedamaian. Hitam itu menyadarkan tuk bangkit, membangkitkan semangat yang dulu gelap ke terang” (Uji Nyali tulisan dibacakan )
Lalu bagaimana tips menulis yang baik…??
Pertama menulis itu , mempunyai sudut pandang yang special atau berbeda. Menyajikan yang special tentulah mendapat nilai yang special pula. Spesial sifatnya menarik, menggugah pembaca untuk terus membaca.
Kedua, Menulis itu butuh Amunisi.ini serupa nyawa yang harus selalu ada. Bagaimana mengisi gelas kosong, kalau tekonya kosong (Yaahh…gak mungkinlah bang). Penulis yang baik selalu pandai membaca, mengamati, mencatat, mengumpulkan, merekonstruksi dan terakhir menuliskannya.
Ketiga, Tulisan itu tidak ada yang buruk atau bagus. Tulisan yang baik tak mesti harus mendapat respon dari seorang yang membacanya, apakah menarik atau mungkin keren. Atau sederet komentar. Tulisan yang baik adalah tulisan yang relevan dan bisa bermanfaat bagi orang yang membacanya (Duuh kyaknya ini yang susah). Bisa mengubah seorang saja untuk menjadi lebiuh baik melalui tulisan itu sudah baik.
Keempat, Tulisan itu memiliki gaya bahasa yang merupakan kebiasaan, menganggap kaliamat pertama adalah pekerjaan mudah dan menyelesaikannya pasti gampang lagi. Percaya..!! (harus ni percaya..)J
Kelima, memulai tulissan itu dari tulisan yang kecl, pendek namun bertenanga dan bermanfaat. Segala sesuatunya memang berawal dari yang kecil tapi untuk membesarkannya menjadi menarik kita harus memiliki tenaga dan bernilai manfaat. Amiin.
Keenam, Jangan menganggap mood jelek itu kesialan dan selalu bermood jelek ada yang bermasalah. Anggap Mood jelek itu anugerah, mengolah mood jelek menjadi suatu tulisan yang baik. Bisa jadi itu suatu motivator tuk melahirkan karya yang cemerlang. Lupakan Plot, kerangka, Outline dan menulislah seperti menari. (Addoooh…susah kali bang..)J
Itulah tips dari bang tere yang bisa saya simak selama 3 jam mengikuti workshopnya. Meski saya tidak mengikuti sampai sesi akhir Tanya jawab, tanda tangan dan foto bareng, setiadaknya share ilmunya sudah saya dapat dan plusnya saya bertemu bertatap muka langsung dengan penulis best Seller “Hafalan Shala Delisa” Tere Liye di kesempatan yang di nekatkan. Hehe.
Narsis kumat sebelum meninggalkan ruangan (ni sempat di liatin bang Tere, tp auu ahh gellap.hehe) (Foto : Pia)
Namun di ujung meninggalkan ruangan, Tere liye dengan kesimpulannya bahwa Perbedaan Besar antara penulis yang baik ada di : LATIHAN, LATIHAN DAN LATIHAN. Seorang Tere Liye pun yang buku nya Best seller tak henti melakukan itu, Dia terus dan terus untuk latihan dan belajar dan belajar.
Bagaimana kita bisa kalau tak mencoba, berlatih dan berusaha. Sekali lagi Man Jadda Wa Jadda. (Motivasi diri)
Komentar
Posting Komentar