Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

Cintakah Ia...??

Berkata dan merasakan tentang cinta adalah hal yang terasa begitu menyenangkan. Ia seperti suara yang syahdu, membuai hingga terbang melayang. Indahnya Cinta menyatu dalam semesta ini. Cinta membisikkan lirih nyayian kedamaian, ketenangan, kebahagiaan yang terus-menerus hingga semuanya berpadu membentuk alunan nada yang begitu enak untuk didengar. Itukah cinta yang engkau ingin sampaikan padaku?? aku Alam, Aku Dunia yang tercipta karena cintaMu, karena kasihMu. Panas dan dinginmu adalah musim yang saling berganti. Melengkapi. cukuplah kiranya menyatakan dari sekian banyak wujud kecintaanMu. Nikmat manakah yang kamu dustakan?? firmanMu...(Ar-Rahman :) Manusia dan cinta adalah ikatan yang tak bisa lepas. Laksana ikatan kovalen yang saling menyumbangkan rasa untuk pemakaian bersama. Hidup tanpa cinta (meski sedikit) akan terasa hampa. empty.  Kita bisa saja berbicara mengenai cinta, apapun tentang cinta. Namun, masih saja ada sebagian dari kita belum mengerti atau tak mengertikah i

Korean Foods di Baubau

Korea...? siapa yang tak kenal dengan korea. Negara dengan sebutan negeri ginseng ini memiliki berbagai macam jenis makanan khas.Hmmmm...pasti enak.(pikiran yang slalu saja  muncul jika berhadapan dengan sesuatu bernama makanan).tepatnya punya hobby makan dan mencicipi masakan-masakan baru.hehehe. Berawal dari kecintaan seorang teman mengenai segala sesuatu tentang korea, mulai dari Film, model baju, lagu, asesoris dan apapun itu yang penting menyangkut korea, lalu dia meminta tuk dicarikan makanan khas korea yang katanya ada di sini ( Baubau ). Pikirku, adakah? dengan panjang lebar diapun menceritakan dan menyebutkan restoran yang menyajikan makanan korea itu. Namanya "Restoran Mira" . sayapun sampai tercengang mendengar penjelasannya, sampai sebegitu detil dia mengetahui semua informasi meski tak sekalipun dia pernah berkunjung ke sini. Bahkan lebih takjub lagi, saking fansnya terhadap Korea, tidak lama lagi dia akan ke Korea sekedar tuk jalan-jalan . Sebagai backpaker.

Kekerasan yang Tak Lekang oleh Zaman

Kekerasan sepertinya sudah mendarah daging dibumi ini. Tak hanya di daerah kecil seperti kotaku melainkan juga di belahan bumi yang lain. Dari masa ke masa kekerasan selalu lekat dan dekat dengan pikiran dan telinga. Mulai terbentuknya keturunan di Bumi, Zaman jahiliyah hingga zaman modern dan teknologi canggih seperti sekarang ini. Kekerasan kadang ditandai dengan peperangan, entah itu perang secara fisik ataupun mental. Perang yang senatiasa menguras seluruh tenaga dan pikiran hingga kita terpuruk bahkan mati. memiriskan... Zaman mungkin boleh berubah, tapi bentuk kekerasan tak pernah tuk berubah. Dia senantiasa memberi pengaruh-pengaruh buruk pada tiap pekembangan. Kekerasan dapat membentuk watak yang tertindas menjadi dendam sehingga terus melahirkan kekerasan baru. Beregenerasi.  Kita boleh menengok beberapa kasus yang marak dan sering tedengar di telinga. Mulai dari kasus kekerasan di tempat kerja, terhadap anak (KDRT), kekerasan terhadap perempuan (pelecehan seksual) dan
Terang mentari pagi menyibak kabut yang tiap hari menyapa, Merenggangkan sendi-sendi yang kaku, Sayup...,semilir angin segar berhembus Meniupkan nafas-nafas baru yang siap tuk kuhirup Tak kalah kicau burung menyandung nyanyian alam Seakan ia berkata" Syukurlah ku hingga hari ini" Suara-suara alam yang terus membisikkan telinga, menyampaikan pesan-pesan cinta dari ilahi. Seperti Burung yang terus berkicau riang meski dalam kesedihan, Seperti angin yang terus berhembus meski tanpa ruang dan kaki tuk dipijak, seperti Air yang setia mengalir melakoni alur bahwa ia kan tetap dengan sifatnya "Mengalir"...,

Sempitnya Dunia

Bertemu dengan orang baru di tempat yang baru adalah memang wajar adanya. Sudah digariskannya begitu. Seperti Pertemuan sore kemarin di kompleks tempat tinggal, saat keluar untuk sekedar mengeluarkan keringat (Jogging) setelah beberapa pekan aktivitas itu tak dilakukan. Bukan hal aneh memang jika kita memang menemui orang-orang yang baru. Namun aneh (tuk saya) jika orang mengenal saya tapi saya tak mengenal orang yang dengan ramah menyapa saya dan mengetahui seluk beluk keluarga di tempat yang baru ini. Aneh, bukan..??!. Penuh tanya berkecamuk di kepala , siapakah bapak itu..? dan saya Dengan entengnya (tapi juga meragu) memberikan jawaban atas pertanyaannya hanya untuk memastikan bahwa saya adalah salah satu keluarganya. Pertanyaan bapak itu pun ku iyakan, karena memang benar adanya kamu cucu kakek Dullah toh...??" "mamamu Wa Salo kan...???!!" " iye om. " jawabku singkat "Kamu tinggal di Blok D2/17 kan..??!" Iye, om... (lagi-lagi ku mengi

Lost of Memory

Diantara Ribuan hari yang berlalu, ku olah kata menjadi cerita cerita biasa (yang) melukiskan kisah diri diantara pertemuan-pertemuan jutaan manusia yang pernah kulihat dan kusapa. Tulisan yang senantiasa setia menemani mengajakku bercerita, berceloteh diantara cerita umpatan dan sanjungan. Tulisan yang senantiasa mengajakku tuk belajar tak melupa, ditengah memori yang seakan semakin parah tuk melupa dan berkata Beberapa bulan terakhir ini ada yang terasa aneh, mengganjal dalam ingatanku. Memori seakan perlahan-lahan melumpuh. sulit mengingat, kosakata terasa berkurang, padahal biasa tergunakan. Kesulitan beradaptasi dan berbicara dengan orang baru, terasa kelu dan kaku padahal untuk hal itu bukanlah hal yang sulit tuk saya lakukan dulu.Iini aneh tak biasanya. terjadi diluar kuasaku, meski trus berkuasa menarik kembali semanya. Butuh rentang waktu 3 hari bahkan seminggu tuk mengingat, itupun harus dengan paksaan. Entah....,Ku serahkan pada-Mu ya Rabb sang Pemilik Kesempurnaan. ku hany

Cerita Malam

Kuliat gelap awan bukan mendung, ternyata malam Bintang dan Bulan pelita kegelapanmu Sayup angin berhembus,meniupkan suara lirih dikesunyian Hening...,suasana itu menyapa Dingin, menggigil dan menggigit ruas buku-buku tubuhku cengkringan jangkrik dan hewan malam beradu bercerita tentang rasa, diantara bentangan ribuan hingga jutaan rasa yang tercipta Apakah kabarmu,kawan..? Tak ubahnya dari kemarin Waktu ini tetaplah sama, hanya berganti keadaan antara malam dan siang terang dan redup adalah siklus Seperti dikau yang masih berdiri diantara waktu itu Malam hening dalam alunan murotal Al-imran Medibrata ,19092011

Berbagi bahagia di sepanjang jalan

Ramadhan tak henti-hentinya slalu di elu-elukan, diagungkan sebagai Bulan yang penuh rahmat dan berkah. Bulan yang tak pernah memilih, siapa pun bisa mendapat barkahnya. Tak peduli dia berasal dari mana, suku bangsa mana,berkulit hitam atau putihkan, namun semua tergantung dari pribadi masing-masing. Apakah pribadi itu mau atau tidak. Ya…,pilihan hanya terletak pada PRIBADI. Pemandangan yang sangat menyentuh hati, Sore itu sambil menunggu waktu berbuka Sekawanan anak muda berjumlah 9 orang Berkumpul di salah satu sudut kota tepatnya sudut Pantai Kamali. Berkendaraan Pick-Up mengisi kantong –kantong ungunya dengan sedos makanan dan Aqua. Bertanya, tuk apakah kantong-kantong itu..? Jawabnya singkat “ hanya untuk sekedar membagi rasa,baru ini yang kami bisa” . Membagi Rasa dan Kebahagiaan kepada orang-orang yang hidupnya tidak seberuntung dan sebagai rasa ucap syukur kami., “timpal yang lain. Kntong-kantong itu siap dibagikan kepada anak-anak jalanan, tukang bec

Cerita Siang

Panas terik yang menyengat, menusuk pori Peluh keringat membasuh kulit kering... Debu berterbangan, halus Ditiupkannya angin membawa kemanaa pergi Ringan.... Entah... Bumipun seakan bercengkrama (dalam) tanda yang hanya tertangkap mata diolah Dirasa dan diterjemah... kisahmu... kisahku... Adalah cerita-cerita ringan seperti kulukiskan siang yang kering dan debu halus itu... Siang yang terik di Medibrata, terlukis wajah teduh dikhayaliku 19092011

Tas pun Beranak Pinak

Tak Terasa Waktu berlalu kian cepatnya. Tak terasa pula sudah 2 tahun saya tinggal di kota ini Baubau sebagai tempat mencari hidup demi sesuap nasi(lebay sepertinya) hehe. tapi tak apalah, ini hanya sebuah teks yang sekedar sebagai deskripsi.Terhitung sejak Januari 2010 tepatnya 23 Januari, meninggalkan tempat kediaman, tempat bermain sejak kanak-kanak, tempat berkumpul keluaga dan sahabat, Hijrah ke tanah Wolio kerena konsekuensi tugas menempatkan diri di daerah ini. Tak ada keresahan selain bagaimana beradaptasi dengan orang-orang yang dalam anggapan saya adalah semuanya serba baru. Dan ini memang terbilang baru,karena untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di tanah kesultanan tertua di indonesia. Meski saya terbiasa dengan pindah-pindah dari daerah satu kedaerah yang lain karena tugas orang tua namun kali ini sedikit terasa lain. Mungkin karena dilakoni sendiri. *** Awal pindah membawa harapan semoga lebih baik lagi kedepannya. Berbekal beberapa potong pakaian dan buku sebagai

Mutiara Indah itu Bernama Kebersamaan

Momen t lebaran slalu menjadi suatu yang ditunggu untuk semua kalangan muslim. Merayakan kemenangan. kemenangan akan berkumpul, kemenangan atas puasa sebulan penuh, kemenangan atas kerinduan yang terwujud dalam pertemuan. Entah apalah itu tiap orang mendefinisikannya menurut rasa dan rasionya masing-masing. Maka kalaupun boleh saya mengatakan Mutiara indah lebaran itu adalah "kebersamaan" . Kebersamaan yang dinanti ketika dalam kesendirian, dalam kesunyian, dalam kesibukan dan hal yang menjauhkan diri dari definisi kebersamaan.  Sepatutnya makna kesyukuran atas nikmat selalu terpatri dihati. Bersyukur tahun ini bisa berkumpul dalam kebersamaan yang bahagia dan suka cita. Meski pernah ada kekhilafan dan kesilapan yang menggores hati. Serasa Hilang menguap seperti embun pagi. Menjadi suatu pribadi yang baru. InsyaAllah. Kumpul keluarga, kumpul kerabat, kawan dan sahabat adalah kebersaman yang slalu dinanti serta kebiasaan yang takkan lekang dimakan zaman. tradisi sungkeman kep