Mengungkap terimakasih adalah kelayakan atau kewajiban kita kepada sesama yang telah memberi kita sesuatu, apalagi itu kepada Tuhan Semesta Alam. Terimakasih tidak hanya jika pemberian itu suatu kebaikan, tapi jika itu adalah suatu keburukan (bagi saya), Kenapa..? karena keduanya masing-masing memberikan kontribusi yang sama tapi nilainya saja yang berbeda. Pemberian kebaikan adalah wujud atas respon kebaikan yang telah diberikan pula, bagaimana dengan keburukan…? Keburukan adalah cermin diri, Dengan keburukan kita telah dituntun dan ditunjukkan suatu hal-hal kebaikan. kita menjadi lebih belajar, Belajar dari semua proses yang terjadi, membuka mata dan hati sesungguhnya inilah diri kita serta mengetahui apa yang menjadi kekurangan. Ini adalah bentuk penghargaan yang pahit tapi manis Seperti Kopi.
Kebaikan dan Keburukan adalah sama tapi beda. Bernilai positif dan negative, tergantung dari sudut mana kita berdiri untuk menilai. Kebaikan memang baik, tapi keburukan sepertinya janggal jika kita berkata itu baik. Sedikit berlogika. Saat sekolah kita memeperoleh nilai merah atau eror, Nilai itu adalah cermin keburukan diri dari sikap yang malas dan ogah-ogahan untuk belajar, tapi dengan begitu kita menjadi tahu sikap seperti inilah yang tidak baik dan segera harus di ubah. Dan jika mau pasti berubah dan muncullah nilai kebaikan. Itu adalah Nilai tuk sekolah, bagaimana dengan perilaku orang atau kita ke oranglain…? Sama saja. Perilaku buruk yang ditimpakan oranglain ,mengajak kita belajar dan instropeksi. Itulah perilaku yang kurang baik dan tak layak tuk ditiru. Mengasah pribadi tuk menjadi lebih baik lagi. Bukankah belajar tak hanya di bangku sekolah atau kuliah?tetapi belajar berlaku untuk di semua tempat. Dan ini adalah pembelajaran social dan eksak , dimana kita menjadi murid sekaligus guru.
Menuai dari kedua sikap tersebut tentulah sebentuk rasa. Kebaikan tentulah rasa bahagia dan keburukan adalah kecewa. Kebaikan dengan perasaan hati yang gembira riang, keburukan dengan perasaan sakit bahkan sampai dengan linangan air mata. Namun, dari keduanya kita mencoba belajar bijak. Bijak untuk pribadi dan Bijak untuk orang lain. Tuhan memberi dari segala penjuru. Ada keburukan pasti Tuhan menunjukkan kebaikannya. Inilah bentuk cinta kasih Tuhan kepada kita. Tuhan masih sayang.
*****
Tuhan…
Dari Bumi yang fana ini
Kumenunduk, bersujud, bersimpuh di KakiMu
Tak ada suatupun yang engkau timpakan kecuali atas izinMu
Tuhan…
Kumenengadah, bermohon di hadapMu
Atas kebaikan dan keburukan yang terus mendekat-menjauh
Tak ada Kasih dan Amarah yang terasa, kecuali atas kehendakMU
Tuhan…
Izin dan KehendakMu ku ada
Menjalani Takdir yang engkau gariskan
Mengumpulkan keping-kepingan pahala yang terserak
Tuhan…
Sykurku slalu untukMu
Atas nikmat yang tak terbantahkan
Engkau Maha kuasa, Maha Atas segalanya
Terimaksih… oh…Tuhan…
Terimakasih
Medibrata bukit mangkuk dalam nyanyian jangkrik,29 Desember 2011
Komentar
Posting Komentar