Langsung ke konten utama

Bercinta Dengan Kebohongan

Bohong atau Dusta diartikan sebagai tindakan atau perkataan yang tidak sebenarnya, Men’tidak’kan sesuatu yang sebenarnya. Nah..Seberapa banyak kata dan omongan yang kamu ucapkan?? Di ucapakan dengan kejujuran dan kebohongan..?? perkataan yang diucapkan dengan pembohongan halus atau kasar. Pembohongan ucapan dengan halus banyak bertopeng untuk menghormati atau menjaga perasaan seseorang tapi sejatinya adalah kalimat yang penuh cemooh dan menusuk. Ataukah ucapan jujur yang bermakna (kasar) dilontarkan karena sejatinya memang itulah yang harus dikeluarkan dan diperdengarkan. Ucapan jujur yang diartikan bermakna kasar terkadang memang lebih menyakitkan tuk di dengar jika itu adalah ungkapan pernyataan fakta yang sebenarnya, namun mungkin lebih baik untuk diungkapkan ketimbang disembunyikan.

Terkadang sebagian orang ada yang menyembunyikan fakta-fakta kebenaran yang seharusnya diungkap, tapi dengan berbagai pertimbangan maka fakta-fakta itu disembunyikan rapat-rapat dan tidak banyak pula terjadi kebohongan-kebohongan kepada diri sendiri maupun pembohongan public. Alih-alih penutupan ini untuk menjaga dengan alasan perasaan seseorang atau menjaga citra diri agar kelihatan tetap baik, tapi sebenarnya adalah tindakan yang lebih menyakitkan bagi orang lain. Apalagi sebenarnya orang yang yang dimaksud telah mengetahuinya.

Pencitraan selalu menjadi tameng. Dalam bahasa Modernnya kita mengenal kata “Jaim” . Ah..jangan sampai tersinggung, jangan sampai nilainya jelek, ah..jangan sampai ada perasaan lain-lain, jangan sampai dan sebagainya dan terakhir ah..jangan..jangan…,maka prasangka dibangun oleh tiang-tiang kebohongan.

Kebohongan sepertinya menjadi santapan yang lezat., menarik dan layak dikonsumsi, 100 persen halal tak perlu masuk dalam laboratorium uji MUI. Semua pasti mengakuinya, melakukan dan merasakan menjadi orang yang dibohongi maupun membohongi. Tetapi kadar yang dilakukan tiap orang berbeda, ada yang sering, sekali, sesekali bahkan ada selalu dan selamaya. Namun ada kata bijak, sekali berbuat kebohongan maka tidak mungkn melakukan kebohongan selanjutnya. Mengapa? Karena satu kebohongan bisa menciptakan kebohongan yang lain untuk menutupi kebohongan sebelumnya.

Hal-hal tersebut , saya katakan adalah bercinta dengan kebohongan. Bercinta semacam ini adalah fantasi yang mungkin mengalahkan atau setara dengan fantasi yang paling mengasyikkan. Mengatakan perkara yang tidak sebenarnya, berfantasi dengan kata-kata yang palsu. Asyyiik beneer yak…Perkara bohong memang mudah, apalagi yang tlah menjadi kebiasaan itu sangat lah mudah.

So..,gan bagaimana perasaan orang yang telah dibohongi? Maukah kita memiliki peraasaan yang sama jika kita tahu bahwa kita telah dibohongi? Sanggupkah kita menerima dan menahan beban atas apa yang telah kita perbuat dari perkataan dan tindakan kita yang membohongi orang lain..? Menahan rasa sakit hati orang lain karena perbuatan dan tindakan kita..?? kalau iya…silahkan…?! Mungkin tepat jika ada kata melekat “berbohonglah kamu sebelum dibohongi”, tapi jika tidak maka bersyukurlah kamu. TEGALAH DIA YANG TELAH MELAKUKAN PEMBOHONGAN ATAS DIRI KAMU, layakkah dikatakan sebagai sebagai kawan…??


diketahuinya sebuah kebohongan
Kendari, 24 Desember 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad

Waktu dan Jawaban

#Dan Benarlah waktu adalah pemberi jawab yang terbaik.. Ketika kau menunggu dalam waktu yang tak tentu..menanti jawab yang tak kunjung tiba, ketikA itu pula Hatimu gelisah. Lalu apa yang kau lakukan..? Usaha.?? Tentunya iya..,mencari informasi apa yang menjadi objek pencarian..,namun jika telah maksimal maka doalah menjadi tumpuan terakhir. Karena Doa adalah penembus atas hijab, pengubah atas takdir yang ada. Biarkan tangan tangan Ilahi bekerja dengn caranya dan Pasti itu Indah. Indah Cara manusia namun lebih Indah cara Allah. Dia memberimu disaat yang tepat, tepat diwaktu kau membutuhkannya. Dan Dia tau mana yang terbaik buatmu., maka tak terbantahkanlah apa yang menjadi FirmanNYa Dia ta mengujimu di luar kemampuanmu. Dan apa yang menurutmu baik tapi buruk bagiNya begitupula apa yang menurut bagimu buruk tapi itulah yang terbaik bagimu. Lalu apa yang dapat kau ambil..? Berprasangka baiklah selalu padaNYA, sabar dan sederhanalah dalam tiap-tiap hal. Karena segalanya terjadi tentu

Negeri Sapati di Ranah Buton

Amaaaaaaa…..,teriakan Surman memanggil nama Ayahnya yang dilihatnya sudah terbujur kaku, pucat, dan tak bernyawa lagi karena terpaan Ombak keras menggulung sampannya hingga terbalik. Suara tangisnya pecah ditengah kerumunan Warga kampung yang beramai-ramai menggotong beberapa nelayan yang hanyut oleh ganasnya ombak, dan salah satu korbannya adalah Ayah Surman. Sedangkan Ibunya diam, tak mampu berkata apa-apa lagi hanya sesegukan tangis menjadi ekspresi akan kehilangan sosok bapak dan suaminya itu. Kenapa kamu orang kasi keluarkah kita punya barang-barang…? Tanya surman kepada bapak tua seorang rentenir bernama La Maseke. Karena Amamu tidak bisa bayar utangnya sampai sekarang hingga dia mati..!! Berapakah utangnya amaku…?? Ini ambil uangku, Uang yang telah diperolehnya dari hasil menjadi kuli pengangkut dan menjual ikan para nelayan kampung, serta celengan 2 celengan bambu yang telah lama menjadi tabungannya. Utangnya Amamu tidak bisa di bayar dengan semua uangmu itu.., Ama