Langsung ke konten utama

Konservasi Air..,Mengapa tidak..??!

Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Kebutuhan akan air selalu menjadi hal yang sangat urgent dalam menunjang segala aktivitas kehidupan, entah itu digunakan dalam bidang pertanian, domestik maupun industri. Betapa tidak, tubuh kita saja sebagian besar tersusun atas air dan sepertiga dari komponen bumi yang maha luas ini tersusun pula atas air. Dari hal ini kita bisa mengetahui seberapa penting dan besarnya kebutuhan kita atas air demi keberlangsungan hidup. Bagaimana jika hidup tanpa air…?

Dari tahun ke tahun penggunaan air menunjukkan peningkatan yang pesat. Pertumbuhan dan perkembangan penduduk disertai dengan peningkatan produksi pertanian dan pembangunan industri tak terelakkan lagi jika harus membutuhkan air sebagai sumbernya. Dari sumber rata-rata kebutuhan air di dunia , 70% untuk pertanian,22% industri dan 8% domestik. Serta jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat kota, bahwa kita memerlukan 200 liter per hari per orang.. Mencengangkan bukan….?! Hal lain yang menjadi acuan, bila kita dulunya bisa membeli segelas AQUA dengan harga Rp 250,- dan sekarang sudah menjadi Rp 500,-. Dapat dilihat bahwa memang kebutuhan air semakin besar dan langka. Besarnya kebutuhan ini memang tidak lepas dari perkembangan kota atau Negara, lalu apakah yang kita lakukan demi selalu tersedianya air sebagai sumber dan penopang kehidupan…? ya tentunya dengan konservasi air.

Konsevasi air adalah upaya meningkatkan efisiensi air, baik dari segi sumber daya maupun penyediaanya. Dari segi sumber daya air, perlu terus kita galakkan penanaman pohon disekitar hulu Daerah Aliran Sungai, mengingat banyaknya pohon-pohon yang terus ditebang untuk keperluan pemukiman, pertanian dan industri. Gerakan penghijauan dan penghutanan dapat mengurangi bagian air hujan yang menjadi aliran permukaan dan meningkatkan air hujan yang masuk kedalam tanah yang menjadi sumber air tanah yang akan menjamin tersedianya sumber air pada musim kemarau dan mengurangi ancaman banjir.

Hal-hal lain yang bisa kita lakukan secara sederhana adalah menggunakan air sehemat mungkin, mulai dengan mengatur aliran kecepatan air yang masuk dalam saluran pipa ke tempat tinggal pemakaian., menggunakan toilet rendah guyuran, shower (penyiram) air rendah aliran, keran air bertekanan rendah dan membuat lubang biopori di halaman rumah demi tersedianya air tanah serta tak luput pula bahwa kita senantiasa memberikan ruang terbuka hijau minimal di rumah kita sendiri. Hal-hal tersebut tak mesti orang-orang dewasa lakukan, dengan cara sederhana anak-anakpun bisa diajarkan tuk selalu ramah terhadap lingkungan, mengajarkan kepada mereka tentang penghijauan dan mengajak mereka untuk selalu cinta dengan lingkungan. Contohnya; mengajak mereka menanam pohon atau bunga di pekarangan rumah. Dan hal-hal seperti ini baik ditanamkan sejak dini, berangkat dari pribadi, lingkungan keluarga dan berakhir pada masyarakat luas.

Tak ada yang susah dan berat jika kita ingin memulainya dengan kesadaran dan keikhlasan hati, menanamkan kepedulian betapa pentingnya Air sebagai sumber kehidupan. Peduli pada konservasi air, mengapa tidak..!?, Kita Peduli maka Alampun peduli…













^^Salam Lestari^^


*Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba Blog


Konservasi Sumber Daya Air Di Mata Blogger


Kerjasama AQUA dan Dagdigdug.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad

Waktu dan Jawaban

#Dan Benarlah waktu adalah pemberi jawab yang terbaik.. Ketika kau menunggu dalam waktu yang tak tentu..menanti jawab yang tak kunjung tiba, ketikA itu pula Hatimu gelisah. Lalu apa yang kau lakukan..? Usaha.?? Tentunya iya..,mencari informasi apa yang menjadi objek pencarian..,namun jika telah maksimal maka doalah menjadi tumpuan terakhir. Karena Doa adalah penembus atas hijab, pengubah atas takdir yang ada. Biarkan tangan tangan Ilahi bekerja dengn caranya dan Pasti itu Indah. Indah Cara manusia namun lebih Indah cara Allah. Dia memberimu disaat yang tepat, tepat diwaktu kau membutuhkannya. Dan Dia tau mana yang terbaik buatmu., maka tak terbantahkanlah apa yang menjadi FirmanNYa Dia ta mengujimu di luar kemampuanmu. Dan apa yang menurutmu baik tapi buruk bagiNya begitupula apa yang menurut bagimu buruk tapi itulah yang terbaik bagimu. Lalu apa yang dapat kau ambil..? Berprasangka baiklah selalu padaNYA, sabar dan sederhanalah dalam tiap-tiap hal. Karena segalanya terjadi tentu

Negeri Sapati di Ranah Buton

Amaaaaaaa…..,teriakan Surman memanggil nama Ayahnya yang dilihatnya sudah terbujur kaku, pucat, dan tak bernyawa lagi karena terpaan Ombak keras menggulung sampannya hingga terbalik. Suara tangisnya pecah ditengah kerumunan Warga kampung yang beramai-ramai menggotong beberapa nelayan yang hanyut oleh ganasnya ombak, dan salah satu korbannya adalah Ayah Surman. Sedangkan Ibunya diam, tak mampu berkata apa-apa lagi hanya sesegukan tangis menjadi ekspresi akan kehilangan sosok bapak dan suaminya itu. Kenapa kamu orang kasi keluarkah kita punya barang-barang…? Tanya surman kepada bapak tua seorang rentenir bernama La Maseke. Karena Amamu tidak bisa bayar utangnya sampai sekarang hingga dia mati..!! Berapakah utangnya amaku…?? Ini ambil uangku, Uang yang telah diperolehnya dari hasil menjadi kuli pengangkut dan menjual ikan para nelayan kampung, serta celengan 2 celengan bambu yang telah lama menjadi tabungannya. Utangnya Amamu tidak bisa di bayar dengan semua uangmu itu.., Ama