Langsung ke konten utama

Kaveleri dan Infanteri

Menjadi bagian dari keluarga militer, seolah melekatkan pikiran, tindak dan image bernuansa militer. Serba tepat, cepat dan sigap. Jika Lambat musuh mendekat. Dan kamupun…DoooRR, Mati di tempat!! Begitulah kira-kira paradigma yang dibentuk dan dibangun dalam lingkup militer. Dibenarkan adanya, jika kita lambat pasti ketinggalan, namun bukan berarti terburu-buru. Nah inilah, yang biasa disebut membutuhkan adanya strategi dan kerangka berpikir cepat, tepat dan sikap. Disiplin. Dan itu wajib hukumnya.

Menjadi bagian dari keluarga militer pula, banyak mengenalkan saya pada segala semboyan dan bagian-bagian yang mendukung dalam kinerja. Mulai dari system, kepangkatan, kegiatan, peralatan tempur dan korps. Sistem yang dimiliki militer sangat kuat dan berakar dari tingkat Pati sampai Prada. Jiwa korsa yang dibangun dan dibentuk dari lembaga pendidkan menjadikan tiap prajurit memiliki “satu kata”. Kompak.

Sepertinya hal-hal ini terkesan kaku. Tapi saya menikmatinya. Hal lain yang menarik Untuk saya adalah jenis peralatan tempur dan korps. Semasa tinggal di Makassar dulunya Ujung Pandang saya gemar bermain di halaman parkir Tank dan Panser di Batalyon kaveleri 10 serbu Kodam VII Wirabuana.. Tempat ayah saya bertugas. Mengendarai Tank dan panser selalu membuat takjub. Kendaraan tempur lapis baja ini menjadi tempat main yang asyik. Dimulai dari itu saya mulai paham bahwa Kavaleri adalah korps yang berlambang tank dan bersemboyan TriDaya Cakti, yang berarti kesenjataannya memiliki 3 daya yakni daya gerak, tembak dan kejut. Kaveleri juga biasa disebut pasukan berkuda. Kenapa..? karena pada awal pertumbuhannya kaveleri menggunakan kuda sebgai sarana yang telah dibuktikan keampuhannya dalam memenangkan pertempuran. Namun Sayang, saya belum sempat menungganginya. (sumber :bapak)

Kenaikan Pangkat dan hasil test psikolog bapak, dari Bintara ke Perwira di tahun 1997 mengharuskan pindah korps dan satuan. Istilah baru lagi mulai masuk di pikiran. Yaitu Korps infanteri dan satuannya pindah ke Kodim (Komando Distrik Militer), Apa itu ?? Infanteri adalah pasukan pejalan kaki. Dan semboyan pataka infanteri “Yudha Wastu Pramuka” yakni pelaksana atau alat perang terdepan.dan dari korps ini pun saya juga belajar memegang senjata dan ikut dalam kegiatan yang biasanya adalah long march jika meninjau lapangan atau daerah territorial kepemimpinan di tempat tugas. Awal terbentuknya, dimulai dari peristiwa pertempuran Ambarawa. Yang berlangsung 4 hari dengan system pengepungan rapat dan tentunya tidak menggunakan kendaraan tempur seperti tank atau panser. Jadi pasukan infanteri ini adalah identik dengan berjalan kaki. Dari keberhasilan atau kemenagan yang direbut pada peristiwa itu maka ditetapkan sebagai Hari Juang Kartika Angkatan Darat atau hari Infanteri. Dan tepatnya jatuh pada hari ini 15 desember. Hmmm…,pasti bapak long march lagi, jalan kaki mengenang hari jadi korpsnya.

Meskipun saya menyenangi segala kegiatannya, bahkan hampir bergabung (Untung tidak lulus…hehehe) tapi saya sama sekali tidak tertarik. Terlalu berat dan keras.

Dirgahayu Infanteri “Yudha Wastu Pramuka”


Medibrata,15Desember2011

Komentar

  1. saya suka hal2 yang terkait dengan tentara...mungkin karena cita2 yang tidak kesampaian :). majalah yg bagus untuk melengkapi bacaan, majalah Angkasa, atau Komando...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad

Eksis Asyik di Internet

Siapa yang tak kenal dengan Internet..?kita bisa menjelajah dunia dalam sekejap. Berselancar ria tanpa mengenal batas dan bebas.Tinggal klik saja dan request saja di rumah mbah Google kategori yang kita inginkan pun mu ncul seketika. Kita hanya membutuhkan tangan untuk menekan tuts di keyboard setelah itu muncul deh.(^^) asyik kan..?! kita tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mencari atau melihat secara langsung tempat yang kita inginkan. Misalnya saja tempat wisata dibel ahan dunia lain atau posisi tempat wisata tersebut dari tempat kita. Kita bisa memanfaatkan fasilitas Google map . Nah..., Kalaupun tak punya fasilitas di internet di rumah kita bisa memanfaatkan warnet atau hotspot. Di warnet cukup merogoh koceh 2000-3500 rupiah per jamnya atau bisa juga mengambil paket 10.000 per 3 jamnya. 3M (Murah meriah mudah). :) Nah seperti rumah Mbah Googlenya... Dunia internet adalah dunia yang asyik menurut saya. Betapa tidak, kita bisa meraup banyak manfaat dari menjelajahi dunia

Negeri Sapati di Ranah Buton

Amaaaaaaa…..,teriakan Surman memanggil nama Ayahnya yang dilihatnya sudah terbujur kaku, pucat, dan tak bernyawa lagi karena terpaan Ombak keras menggulung sampannya hingga terbalik. Suara tangisnya pecah ditengah kerumunan Warga kampung yang beramai-ramai menggotong beberapa nelayan yang hanyut oleh ganasnya ombak, dan salah satu korbannya adalah Ayah Surman. Sedangkan Ibunya diam, tak mampu berkata apa-apa lagi hanya sesegukan tangis menjadi ekspresi akan kehilangan sosok bapak dan suaminya itu. Kenapa kamu orang kasi keluarkah kita punya barang-barang…? Tanya surman kepada bapak tua seorang rentenir bernama La Maseke. Karena Amamu tidak bisa bayar utangnya sampai sekarang hingga dia mati..!! Berapakah utangnya amaku…?? Ini ambil uangku, Uang yang telah diperolehnya dari hasil menjadi kuli pengangkut dan menjual ikan para nelayan kampung, serta celengan 2 celengan bambu yang telah lama menjadi tabungannya. Utangnya Amamu tidak bisa di bayar dengan semua uangmu itu.., Ama