Langsung ke konten utama

Profesi yang tak Sekedar Kata

Menyandang status sebagai seorang pegawai negeri bagi kebanyakan adalah hal sangat menyenangkan. Betapa tidak, gaji yang selalu diberikan oleh negara setiap bulannya diupahkan tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga dan pikiran. ini mungkin menjadi alasan mengaapa menjadi pegawai negeri itu menyenangkan. Bahasa kerennya everything is enjoy and relax. tapi itu untuk kebanyakan saja. Tapi untuk sebagian yang lain, terutama yang memiliki jabatan-jabatan strategis tidaklah sesantai itu, banyak hal yang perlu dipikirkan, direncanakan dan dikerjakan dalam hal menunjang kinerja.


Menjadi abdi negara dan pelayan masyarakat adalah simbol yang selalu didengungkan, tapi masalahnya apakah sudah sebagian besar dikerjakan...?? Beban kerja dan tuntutan profesi selalu menjadi bahan acuan tuk selalu bergerak dan mengerjakan namun meski begitu sepertinya harus disisipi dengan sifat kesadaran dan peduli.

Bergelar dengan profesi tertentu, selalu berimplikasi dengan beban kerja yang tak sedikit. Banyak menyita waktu untuk diri sendiri maupun keluarga. Apalagi jika profesi itu tergolong baru dan memang sangat di butuhkan. Tentu saja berbagai persiapan dan rancangan di lakukan, mulai dari sarana dan prasarana yang menunjang dan memiliki hubungan keterikatan erat satu sama lain yang tak bisa dipisahkan penggunaanya. Namun meski begitu, tak kan menjadi hal yang sia-sia apa yang kita miliki baik itu ilmu pengetahuan mauun tenaga dan pikiran, karena benar-benar tersalurkan untuk orang banyak dan pengembangan diri dan karier.

Profesi tak hanya sekedar kata, tapi bagaimana mewujudkannya dalam tingkah perbuatan sebagai pengejawantahan bahwa inilah yang kumiliki dan kuberikan.



Usai lembur kantor,pemeriksaan sample-sample air
Medibrata,13desember2011



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad

Waktu dan Jawaban

#Dan Benarlah waktu adalah pemberi jawab yang terbaik.. Ketika kau menunggu dalam waktu yang tak tentu..menanti jawab yang tak kunjung tiba, ketikA itu pula Hatimu gelisah. Lalu apa yang kau lakukan..? Usaha.?? Tentunya iya..,mencari informasi apa yang menjadi objek pencarian..,namun jika telah maksimal maka doalah menjadi tumpuan terakhir. Karena Doa adalah penembus atas hijab, pengubah atas takdir yang ada. Biarkan tangan tangan Ilahi bekerja dengn caranya dan Pasti itu Indah. Indah Cara manusia namun lebih Indah cara Allah. Dia memberimu disaat yang tepat, tepat diwaktu kau membutuhkannya. Dan Dia tau mana yang terbaik buatmu., maka tak terbantahkanlah apa yang menjadi FirmanNYa Dia ta mengujimu di luar kemampuanmu. Dan apa yang menurutmu baik tapi buruk bagiNya begitupula apa yang menurut bagimu buruk tapi itulah yang terbaik bagimu. Lalu apa yang dapat kau ambil..? Berprasangka baiklah selalu padaNYA, sabar dan sederhanalah dalam tiap-tiap hal. Karena segalanya terjadi tentu

Negeri Sapati di Ranah Buton

Amaaaaaaa…..,teriakan Surman memanggil nama Ayahnya yang dilihatnya sudah terbujur kaku, pucat, dan tak bernyawa lagi karena terpaan Ombak keras menggulung sampannya hingga terbalik. Suara tangisnya pecah ditengah kerumunan Warga kampung yang beramai-ramai menggotong beberapa nelayan yang hanyut oleh ganasnya ombak, dan salah satu korbannya adalah Ayah Surman. Sedangkan Ibunya diam, tak mampu berkata apa-apa lagi hanya sesegukan tangis menjadi ekspresi akan kehilangan sosok bapak dan suaminya itu. Kenapa kamu orang kasi keluarkah kita punya barang-barang…? Tanya surman kepada bapak tua seorang rentenir bernama La Maseke. Karena Amamu tidak bisa bayar utangnya sampai sekarang hingga dia mati..!! Berapakah utangnya amaku…?? Ini ambil uangku, Uang yang telah diperolehnya dari hasil menjadi kuli pengangkut dan menjual ikan para nelayan kampung, serta celengan 2 celengan bambu yang telah lama menjadi tabungannya. Utangnya Amamu tidak bisa di bayar dengan semua uangmu itu.., Ama