Pukul 09.00 pagi…Rudy bangun
Mak sudah ada makanan…?? Saya mau sarapan…
Ibu masih masak nak…,tunggu sebentar.
Kamu mandi dululah setelah itu sarapan.
*****
Dengan badan yang segar, pakaian rapi dan wangi parfum Rudy menuju meja makan. Menyantap sarapan yang sudah disiapkan oleh ibunya dimeja. Usai sarapan Rudy pun beranjak memakai sepatu untu berangkat ke tempat kerjanya.
*****
Setelah Rudy berangkat, mulailah ibunya membereskan semua PRnya, Mulai dari tempat tidur Rudy yang belum di perbaiki empunya, menyapu, mengepel ,nyupir , kadang sehari mencuci jika ada cucian kotor untuk seluruh anggota keluarga dan terakhir menyetrikanya.. Begitu setiap harinya. Hmmmm , membacanya saja pun saya jadi melelahkan apalagi melakukannya sendiri. Hanya ibu-ibu yang “perkasa” mampu melakukannya Berat. :) (^_^)
Ibu adalah seorang yang tlah melahirkan kita, membesarkan, merawat dan melayani kita. Dengan peluh keringat tanpa lelah dan tanpa pamrih. Menjadi Ibu adalah sosok yang penuh kasih sayang dalam sudut pandang apapun. Dengan jemarinya memberikan kehidupan bagi tiap insan yang lahir dari rahimnya. Sosok yang tak peduli seberapa kasar benda yang di pegangnya walaupun hal itu kan mengkasarkan tangannya. Kasar tangannya namun tak mengkasarkan hatinya.
Berbagai Ungkapan kasih sayang diwujudkan seorang ibu. Ada yang membiarkan anaknya untuk tak membantunya dalam mengerjakan pekerjaan dalam rumah, namun adapula mengajak tuk bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Minimal untuk kepentingan diri sendiri (contoh kecil: memperbaiki tempat tidur sendiri).
Pemandangan ironis bagi saya, jika ada seorang ibu/istri yang terus bekerja tanpa bantuan dari anak atau suami. Semua dikerjakannya sendiri. Melayani dari A sampai Z. Mungkin itu dirasa adalah sebuah pengabdian tuk sebuah keluarga atau ungkapan kasih sayang. tapi sangat keliru (bagi saya). Wujud ungkapan kasih sayang yang"salah-salah". Mengapa?? Membiarkan pribadi menjadi malas, tidak respek dan merasa diri harus dilayani terus-menerus. Bagaimana jika seorang anak harus tinggal sendiri dan jauh dari Ibu atau harus tinggal dengan orang lain meski masih ada hubungan kekerabatan ?? merepotkan bukan..??!
Mengerjakan pekerjaan- pekerjaan dirumah sendiri adalah hal yang wajar. Melatih membangun kerjasama, saling pengertian serta solidaritas antar saudara dan orang tua. Kadang kita berpikir, Ah..dia kan saudara saya ?! atau dia kan orang tua saya?!…jadi tak apalah saya tidak membantunya. Nah…disini ada sikap acuh tak acuh dari dalam diri. Tak merasa mempunyai beban moral. Bagaimana jika kita tidak tinggal bersama mereka..? tentulah lain ceritanya.
Menjadi seorang ibu adalah kodrat seorang perempuan, Ibu untuk anak- anak, isteri bagi suaminya, atau ibu dilingkungan kerjanya. Untuk urusan dalam keluarga tanggung jawab seorang ibu memegang peranan penting dalam keberhasilan sebuah keluarga. Dibalik kesuksesan seorang anak atau suami pasti ada seorang perempuan dibelakangnya. Dan ibulah tokohnya. Namun begitu, ibu bukan pula menjadi seorang pembantu dalam rumah. Ibu yang padanya diserahkan semua urusan rumah tangga. Sosok perempuan ini meski tak pernah mengeluh dan menyesal, tapi apakah kita terus membebaninya pekerjaan yang sebenarnya bisa kita lakukan sendiri..??
Ibu itu bukan pembantu rumah, dia sosok perempuan yang wajib dihargai, dihormati dan disayangi. Kedudukannya malah lebih tinggi dari seorang ayah. Dan dalam suatu hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari No.5.971 pun telah disabdakannya. Meski tugas dan kewajibannya adalah menyelesaikan pekerjaan rumah namun sepatutnyalah kita membantu meringankannya. Tak ada hal yang salah bukan…?! Berilah Perhatian Lebih kepada Ibu...
Berbagai Ungkapan kasih sayang diwujudkan seorang ibu. Ada yang membiarkan anaknya untuk tak membantunya dalam mengerjakan pekerjaan dalam rumah, namun adapula mengajak tuk bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Minimal untuk kepentingan diri sendiri (contoh kecil: memperbaiki tempat tidur sendiri).
Pemandangan ironis bagi saya, jika ada seorang ibu/istri yang terus bekerja tanpa bantuan dari anak atau suami. Semua dikerjakannya sendiri. Melayani dari A sampai Z. Mungkin itu dirasa adalah sebuah pengabdian tuk sebuah keluarga atau ungkapan kasih sayang. tapi sangat keliru (bagi saya). Wujud ungkapan kasih sayang yang"salah-salah". Mengapa?? Membiarkan pribadi menjadi malas, tidak respek dan merasa diri harus dilayani terus-menerus. Bagaimana jika seorang anak harus tinggal sendiri dan jauh dari Ibu atau harus tinggal dengan orang lain meski masih ada hubungan kekerabatan ?? merepotkan bukan..??!
Mengerjakan pekerjaan- pekerjaan dirumah sendiri adalah hal yang wajar. Melatih membangun kerjasama, saling pengertian serta solidaritas antar saudara dan orang tua. Kadang kita berpikir, Ah..dia kan saudara saya ?! atau dia kan orang tua saya?!…jadi tak apalah saya tidak membantunya. Nah…disini ada sikap acuh tak acuh dari dalam diri. Tak merasa mempunyai beban moral. Bagaimana jika kita tidak tinggal bersama mereka..? tentulah lain ceritanya.
Menjadi seorang ibu adalah kodrat seorang perempuan, Ibu untuk anak- anak, isteri bagi suaminya, atau ibu dilingkungan kerjanya. Untuk urusan dalam keluarga tanggung jawab seorang ibu memegang peranan penting dalam keberhasilan sebuah keluarga. Dibalik kesuksesan seorang anak atau suami pasti ada seorang perempuan dibelakangnya. Dan ibulah tokohnya. Namun begitu, ibu bukan pula menjadi seorang pembantu dalam rumah. Ibu yang padanya diserahkan semua urusan rumah tangga. Sosok perempuan ini meski tak pernah mengeluh dan menyesal, tapi apakah kita terus membebaninya pekerjaan yang sebenarnya bisa kita lakukan sendiri..??
Ibu itu bukan pembantu rumah, dia sosok perempuan yang wajib dihargai, dihormati dan disayangi. Kedudukannya malah lebih tinggi dari seorang ayah. Dan dalam suatu hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari No.5.971 pun telah disabdakannya. Meski tugas dan kewajibannya adalah menyelesaikan pekerjaan rumah namun sepatutnyalah kita membantu meringankannya. Tak ada hal yang salah bukan…?! Berilah Perhatian Lebih kepada Ibu...
Medibrata,o5Desember2011
Komentar
Posting Komentar