Langsung ke konten utama

Cukuplah terkenang, Cinta yang Biasa

Lebih Baik sampai disini hubungan kita...
Putus..(kata yang terucap datar dari bibirku)
Ada beda yang tak bisa kita seimbangkan..
Ada sesak menyelimuti dada...,Hampa. Membuyar. Rasaku kala itu.
Letto dalam senandungnya membawaku kembali mengingatmu

Tanganku melepasnya walau sudah tak ada
Hatimu tetap merasa masih memilikinya
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

Pernahkah kau mengira kalau dia kan sirna
Walau kau tak percaya dengan sepenuh jiwa
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

Terlalu berlebih jika ku berkata dunia runtuh karena cintaku tlah hilang. Namun terlalu Naif pula  jika ku berkata "Tidak" kalau ku telah kehilanganmu. Cinta dan cerita yang tlah lama terajut dalam sekian rentang waktu. Bukankah itu memberi warna dalam tiap perjalanan hidup yang tlah kita lalui bersama..?
Waktu ternyata berkata lain, Kita tak bisa bersama. Memang rasa kehilangan itu ada karena kita pernah saling memiliki. Kalimat itu tak salah.Dan kita tak bisa menyalahkan siapapun atau apapun termasuk waktu yang  telah mempertemukan kita. Ini  kehendakNya. Cinta yang diberikan dihati kita adalah rahmat dan anugerahNya. Tak ada yang mesti tersesali. Keputusan tuk mengakhiri adalah komitmen yang tak mungkin ditilik kembali. 

***
Beredar Kabar Lamaran tlah kau langsungkan. Kabar yang seketika menjatuhkan air mataku tanpa sadar. Ada bahagia skaligus kesedihan menghinggapi. Bahagia karena itu memang adalah awal menuju hari bahagiamu. Pernikahan atas keinginan keluarga. mungkin tepatnya di jodohkan.  Ah...ternyata Kisah Siti Nurbaya masih saja terjadi di zaman yang orang tlah menginjakkan kaki dan jalan-jalan di Bulan. Seperti saat ini. pemikiran-pemikiran yang masih terkungkung oleh tradisi lama.Pemikiran Feodal. Ironisnya, kaupun tak bisa mengelak dan tak tak juga memberi kabar.
Ah...Sudahlah. Tak usah ku kenang lagi sayang, cintaku telah hilang. Anggaplah itu mimpi di hari siang. Tak guna pula ku mengumpat. ini adalah bagian dari cerita sejarah  yang kita lukiskan masing masing (Karl marx)

***
Undangan ku nanti. Hati pun siap menerima. Memiriskan...

Sambil Mendengarkan lagu penyemangat letto "kutepiskan semua keraguan jiwa dan ku ganti dengan kepastian . Hatiku ini yang mulai mengerti dan berani tuk menyambut janji" tentulah Janji yang bisa tertepati.


kata seoarang bijak" Dengan masalah membuatmu makin Dewasa dan Makin Bijak"

Saat mendengar Curhat seorang sahabat dari seberang, ternyata kita tak sendiri
MediBrata 24092011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad

Waktu dan Jawaban

#Dan Benarlah waktu adalah pemberi jawab yang terbaik.. Ketika kau menunggu dalam waktu yang tak tentu..menanti jawab yang tak kunjung tiba, ketikA itu pula Hatimu gelisah. Lalu apa yang kau lakukan..? Usaha.?? Tentunya iya..,mencari informasi apa yang menjadi objek pencarian..,namun jika telah maksimal maka doalah menjadi tumpuan terakhir. Karena Doa adalah penembus atas hijab, pengubah atas takdir yang ada. Biarkan tangan tangan Ilahi bekerja dengn caranya dan Pasti itu Indah. Indah Cara manusia namun lebih Indah cara Allah. Dia memberimu disaat yang tepat, tepat diwaktu kau membutuhkannya. Dan Dia tau mana yang terbaik buatmu., maka tak terbantahkanlah apa yang menjadi FirmanNYa Dia ta mengujimu di luar kemampuanmu. Dan apa yang menurutmu baik tapi buruk bagiNya begitupula apa yang menurut bagimu buruk tapi itulah yang terbaik bagimu. Lalu apa yang dapat kau ambil..? Berprasangka baiklah selalu padaNYA, sabar dan sederhanalah dalam tiap-tiap hal. Karena segalanya terjadi tentu

Negeri Sapati di Ranah Buton

Amaaaaaaa…..,teriakan Surman memanggil nama Ayahnya yang dilihatnya sudah terbujur kaku, pucat, dan tak bernyawa lagi karena terpaan Ombak keras menggulung sampannya hingga terbalik. Suara tangisnya pecah ditengah kerumunan Warga kampung yang beramai-ramai menggotong beberapa nelayan yang hanyut oleh ganasnya ombak, dan salah satu korbannya adalah Ayah Surman. Sedangkan Ibunya diam, tak mampu berkata apa-apa lagi hanya sesegukan tangis menjadi ekspresi akan kehilangan sosok bapak dan suaminya itu. Kenapa kamu orang kasi keluarkah kita punya barang-barang…? Tanya surman kepada bapak tua seorang rentenir bernama La Maseke. Karena Amamu tidak bisa bayar utangnya sampai sekarang hingga dia mati..!! Berapakah utangnya amaku…?? Ini ambil uangku, Uang yang telah diperolehnya dari hasil menjadi kuli pengangkut dan menjual ikan para nelayan kampung, serta celengan 2 celengan bambu yang telah lama menjadi tabungannya. Utangnya Amamu tidak bisa di bayar dengan semua uangmu itu.., Ama