Kekerasan sepertinya sudah mendarah daging dibumi ini. Tak hanya di daerah kecil seperti kotaku melainkan juga di belahan bumi yang lain. Dari masa ke masa kekerasan selalu lekat dan dekat dengan pikiran dan telinga. Mulai terbentuknya keturunan di Bumi, Zaman jahiliyah hingga zaman modern dan teknologi canggih seperti sekarang ini. Kekerasan kadang ditandai dengan peperangan, entah itu perang secara fisik ataupun mental. Perang yang senatiasa menguras seluruh tenaga dan pikiran hingga kita terpuruk bahkan mati. memiriskan...
Zaman mungkin boleh berubah, tapi bentuk kekerasan tak pernah tuk berubah. Dia senantiasa memberi pengaruh-pengaruh buruk pada tiap pekembangan. Kekerasan dapat membentuk watak yang tertindas menjadi dendam sehingga terus melahirkan kekerasan baru. Beregenerasi.
Kita boleh menengok beberapa kasus yang marak dan sering tedengar di telinga. Mulai dari kasus kekerasan di tempat kerja, terhadap anak (KDRT), kekerasan terhadap perempuan (pelecehan seksual) dan kabar terbaru lagi adalah kekerasan terhadap pers.
Jenis kekerasan zaman sekarang umumnya bersifat mental dan psikis yang memberi dampak pada kejiwaan yang mengalaminya. contoh kasus pelecehan seksual terhadap perempuan yang terjadi pada pembantu rumah tangga di Luar negeri (TKW). Pemerkosaan hingga penindasan secara fisik menghinggapi. Melakukan pembelaan diri adalah jalan satu-satunya biar selamat, tapi untuk menjerat pelaku hingga mendapatkan ganjaran yang setimpal seperti menjadi hal yang sangat sulit tuk dilakukan. Angka yang mencengangkan kasus seperti ini mencapai 91.311 dan totalitas kasus kekerasan terhadap perempuan mencapai 295.836 terhitung dari tahun 1998-2010 (sumber kompas 23092011). Lalu kemanakah hukum yang mengatur hak dan kewajiban kita.?? Bukankah kita adalah negara Demokrasi..?
Hal lain yang menjadi perhatian, kekerasan terhadap pers yang semakin tahun semakin menunjukkan rangking peningkatannya. Pers yang merupakan media yang menyuarakan aspirasi dari segala aspek kehidupan juga menjadi sasaran dari kebiadaban kekerasan. Penyerangan siswa SMU6 jaksel terhadap wartawan, penikaman saat peliputan dan perusakan alat rekam sekaligus pemukulan bahkan pembunuhan adalah bentuk kekerasan yang kerap terjadi. Bukankah dia juga menjadi salah satu ujung tombak pemberi informasi terhadap khalayak..?? Mengapa mesti ada perlakuan demikian..? lagi-lagi hukum wajib berbicara dan bertindak tegas.
Saya bukanlah siapa-siapa, hanya seorang pemerhati dari masalah sosial yang sepertinya sudah menjadi santapan hari-hari dari perkembangan negara ini. Masalah seakan tak pernah habis dan ironisnya tak kunjung juga memberikan hasil. Masalah timbul namun akhirnya tenggelam bahkan ada juga hanyut mengikuti arus. Meski adanya masalah membuat diri makin bijak seperti kata Ali bin Abi thalib namun sepertinya tidak ditemukan, bahkan kebijakan yang dihasilkan sering disalaharti dan gunakan. lagi lagi ironis...., masalah bangsa adalah masalah bersama. Jatuhnya bangsa bukan karena siapa tapi karena Pemimpin, pemerintah dan penduduknya Bukankah Damai itu Indah Kawan...??
Saat berita hanya mengabarkan kekerasan, malam hening pengantar tidur
Medibrata,23092011
Komentar
Posting Komentar