Terbaringku menunggu pagi
menunggu mata yang makin terlelap
menenggelamkan gelap dari malam pekat
Darahku tetap mendesir
Dari racau yang tak pernah minggir
dan ucapan yang selalu disetir
Nafas-nafasku tetap berhembus
Meski asa kadang putus
Dan Impian yang jarang dielus
Masih dini menyerah pada pagi
karena beduk belumlah ditabuh
Lelap-lelapkan tidur malamku
karena pagi kan meyerangku
menunggu mata yang makin terlelap
menenggelamkan gelap dari malam pekat
Darahku tetap mendesir
Dari racau yang tak pernah minggir
dan ucapan yang selalu disetir
Nafas-nafasku tetap berhembus
Meski asa kadang putus
Dan Impian yang jarang dielus
Masih dini menyerah pada pagi
karena beduk belumlah ditabuh
Lelap-lelapkan tidur malamku
karena pagi kan meyerangku
Medibrata, 15January2012
Komentar
Posting Komentar