Berselancar di dunia maya adalah arena tersendiri tuk menikmati salah satu perkembangan teknologi. Dengan berbagai aplikasi dan fitur-fitur yang disediakan menjadikan kita untuk tak ada habisnya menjelajahi seluk-beluk perkembangan dunia. Dimulai dari berita, gaya hidup, kuliner, film, music, sains dan teknologi,jejaring social dan lain sebagainya. Banyak hal yang tersediakan, tinggal bagaimana saja cara kita memanfaatkannya.
Dunia maya dan internet adalah satu komponen yang tak terpisah. Keberadaannya membuat kita lebih leluasa bebas tuk mencari dan menemukan apa yang kita inginkan. Tak terbatas.
Satu hal yang menjadi pengamatan saya adalah penggunaan jejaring social saat ini. Seperti facebook, yahoo messenger, tweeter, camfrog dan blog. Penggunaannya untuk sebagian orang dijadikan sebagai tempat melakukan kegiatan seks. Betapa tidak, dunia maya adalah tempat yang paling aman dan strategis. Tak diketahui oleh siapapun dan bebas berekspresi. Anda berbohong dari keadaan sebenarnya pun boleh, siapa yang tahu. Dengan memberi keyakinan lawan bicara bahwa inilah yang sebenarnya.
Inilah dunia maya, dunia imajiner. Dunia khayal tuk fantasi-fantasi yang mengasyikkan. Kita kan tak saling kenal, jadi tak usah ragu. Teringat ucap salah satu lawan bicara di jejaring social YM. Menghentakkan pikiran kritis saya, bahwa dunia macam ini adalah salah satu media penyedia kemaksiatan yang dimanfaatkan oleh segelintir orang.
Maka tak heran pula ,semakin tinggi tingkat perbuatan amoral yang terjadi. Pemerkosaan dan perselingkungan seakan bukan menjadi berita baru tuk dikonsumsi. Awalnya dunia maya buntutnya dunia nyata. Bermula chatingan, Tukar nomer handphone, berlanjut kopi darat. Dan selanjutnya terserah anda.
Dunia maya memang dunia tak terbatas, urusan seks ataupun lainnya memanglah bagian dari urusan pribadi seseorang yang Menjadi hak otoriter dalam wilayah kekuasaan pribadi itu sendiri. Tetapi tergantung pula pribadi itu sendiri bagaimana membatasi diri untuk diwilayah-wilayah tersebut. Meski tak dipungkiri bahwa seks adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk orang-orang yang sah (dalam ikatan perkawinan). Sekiranya itu adalah penyaluran yang sebenarnya.
Perlu ada kehati-hatian kita dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang tak dikenal apalagi di dunia maya. Pandai membawa diri dan menempatkan batas-batas alur perbincangan. Memilah-milah mana yang sekiranya itu perlu atau baik untuk diperbincangkan.
*****
Tulisan ini adalah opini dari banyaknya peristiwa asusila yang terjadi di dunia maya, yang saya buktikan sendiri pula dari komunikasi dijejaring social.
Smoga bermanfaat…
Dunia maya dan internet adalah satu komponen yang tak terpisah. Keberadaannya membuat kita lebih leluasa bebas tuk mencari dan menemukan apa yang kita inginkan. Tak terbatas.
Satu hal yang menjadi pengamatan saya adalah penggunaan jejaring social saat ini. Seperti facebook, yahoo messenger, tweeter, camfrog dan blog. Penggunaannya untuk sebagian orang dijadikan sebagai tempat melakukan kegiatan seks. Betapa tidak, dunia maya adalah tempat yang paling aman dan strategis. Tak diketahui oleh siapapun dan bebas berekspresi. Anda berbohong dari keadaan sebenarnya pun boleh, siapa yang tahu. Dengan memberi keyakinan lawan bicara bahwa inilah yang sebenarnya.
Inilah dunia maya, dunia imajiner. Dunia khayal tuk fantasi-fantasi yang mengasyikkan. Kita kan tak saling kenal, jadi tak usah ragu. Teringat ucap salah satu lawan bicara di jejaring social YM. Menghentakkan pikiran kritis saya, bahwa dunia macam ini adalah salah satu media penyedia kemaksiatan yang dimanfaatkan oleh segelintir orang.
Maka tak heran pula ,semakin tinggi tingkat perbuatan amoral yang terjadi. Pemerkosaan dan perselingkungan seakan bukan menjadi berita baru tuk dikonsumsi. Awalnya dunia maya buntutnya dunia nyata. Bermula chatingan, Tukar nomer handphone, berlanjut kopi darat. Dan selanjutnya terserah anda.
Dunia maya memang dunia tak terbatas, urusan seks ataupun lainnya memanglah bagian dari urusan pribadi seseorang yang Menjadi hak otoriter dalam wilayah kekuasaan pribadi itu sendiri. Tetapi tergantung pula pribadi itu sendiri bagaimana membatasi diri untuk diwilayah-wilayah tersebut. Meski tak dipungkiri bahwa seks adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk orang-orang yang sah (dalam ikatan perkawinan). Sekiranya itu adalah penyaluran yang sebenarnya.
Perlu ada kehati-hatian kita dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang tak dikenal apalagi di dunia maya. Pandai membawa diri dan menempatkan batas-batas alur perbincangan. Memilah-milah mana yang sekiranya itu perlu atau baik untuk diperbincangkan.
*****
Tulisan ini adalah opini dari banyaknya peristiwa asusila yang terjadi di dunia maya, yang saya buktikan sendiri pula dari komunikasi dijejaring social.
Smoga bermanfaat…
Medibrata,11January2011
Komentar
Posting Komentar