Kau masih saja melenguh
Memencak-mencak kata yang tak utuh
meski hanya mencumbu Rindu yang sayu
Dialah senja yang setia menjemput malam
Hingga mengantarnya ke bilik peraduan
Meski mendekap dalam hening dan pekatnya malam
Dialah perempuan penakluk tinta
Menorehkan cerita dilembar –lembar masa
Yang mengecup-kecup kata di kening sastra
Melunturkan kelam jadi berwarna
Dialah bertajuk kembang setaman
Menebar wangi dan rasa nyaman
Mennggurat senyum ringan tanpa paksaan
Medibrata ditengah malam.20January2012
Komentar
Posting Komentar