Langsung ke konten utama

Evolusi permainan anak-anak

Bermain..hmmm  sangat asyik, siapapun pasti suka akan hal ini..
Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan , bisa menghilangkan penat. baik itu anak-anak maupun orang dewasa.Tapi definisi bermain tuk orang dewasa mungkin tidaklah sama dengan persepsi anak-anak.
Anak-anak cenderung mengapresiasikan bermain dengan tingkah laku  bersifat fisik mengeluarkan gelak tawa dan dilakukan secara bersama-sama dan tentunya dengan sebuah atau beberapa alat.
Sedasng kan orang dewasa lebih banyak dialihkan pada perkataan yang sifatnya guyon atau lelucon (Ini menurut  pendapat saya)hehe
Masa kanak-kanak adalah masa yang menyenangkan, penuh dengann permainan dan tanpa bebabn sdikit pun..(rasanya plooongg..). Kembali mengenang masa lalu saya pun kembali mengingat Berbagai jenis permainan yang sering dimainkan tuk zaman seusia saya dulu,ada Gaplek, Enggo sembunyi(petak umpet), Engran, lompat karet,Dende(kengkeng),asin, perang-perangan menggunakan bambu (sodokoro),ular naga panjang, wayang...(entahlah berapa lagi yang ada ,sy tdk lagi mengingatnya) hehehe..
Dari kesemuaa jenis permainan tersebut, semua melibatkan banyak anak. Dalam artian permainan tidak dapat berjalan atau tidak seru jika dilakukan sendiri, yang pada intinya harus bersama-sama.
Ada pembelajaran yang bisa dipetik dari hal ini, anak-anak diajarkan tuk bisa bersosialisasi dengan orang lain, memupuk persaudaraan, persatuan dan membina keakraban.
Coba kita bandingkan dengan permainan anak-anak zaman sekarang...,Anak-anak diperkenalkan dengan permainan yang menggunakan teknologi (Bukannya saya menolak teknologi). Misalnya permainan yang ada di TIMEZONE, PS, NINTENDO atau lainnya. sepertinya semua bisa dilakukan sendiri cuma memfokuskan pikiran hanya pada satu titik tanpa memperhatikan kondisi sekelilingnya. artinya tak ada sosialisasi dan cenderung individualistik.
ada ironi sebenarnya dari kecenderungan ini (menurut saya).
tapi katanya zaman telah berubah..,yah tinggal pintar-pintarnya kita saja mengarahkan anak-anak atau adik-adik kita.
mana yang terbaik buat mereka..

atNight
Baubau060211

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad

Waktu dan Jawaban

#Dan Benarlah waktu adalah pemberi jawab yang terbaik.. Ketika kau menunggu dalam waktu yang tak tentu..menanti jawab yang tak kunjung tiba, ketikA itu pula Hatimu gelisah. Lalu apa yang kau lakukan..? Usaha.?? Tentunya iya..,mencari informasi apa yang menjadi objek pencarian..,namun jika telah maksimal maka doalah menjadi tumpuan terakhir. Karena Doa adalah penembus atas hijab, pengubah atas takdir yang ada. Biarkan tangan tangan Ilahi bekerja dengn caranya dan Pasti itu Indah. Indah Cara manusia namun lebih Indah cara Allah. Dia memberimu disaat yang tepat, tepat diwaktu kau membutuhkannya. Dan Dia tau mana yang terbaik buatmu., maka tak terbantahkanlah apa yang menjadi FirmanNYa Dia ta mengujimu di luar kemampuanmu. Dan apa yang menurutmu baik tapi buruk bagiNya begitupula apa yang menurut bagimu buruk tapi itulah yang terbaik bagimu. Lalu apa yang dapat kau ambil..? Berprasangka baiklah selalu padaNYA, sabar dan sederhanalah dalam tiap-tiap hal. Karena segalanya terjadi tentu

Negeri Sapati di Ranah Buton

Amaaaaaaa…..,teriakan Surman memanggil nama Ayahnya yang dilihatnya sudah terbujur kaku, pucat, dan tak bernyawa lagi karena terpaan Ombak keras menggulung sampannya hingga terbalik. Suara tangisnya pecah ditengah kerumunan Warga kampung yang beramai-ramai menggotong beberapa nelayan yang hanyut oleh ganasnya ombak, dan salah satu korbannya adalah Ayah Surman. Sedangkan Ibunya diam, tak mampu berkata apa-apa lagi hanya sesegukan tangis menjadi ekspresi akan kehilangan sosok bapak dan suaminya itu. Kenapa kamu orang kasi keluarkah kita punya barang-barang…? Tanya surman kepada bapak tua seorang rentenir bernama La Maseke. Karena Amamu tidak bisa bayar utangnya sampai sekarang hingga dia mati..!! Berapakah utangnya amaku…?? Ini ambil uangku, Uang yang telah diperolehnya dari hasil menjadi kuli pengangkut dan menjual ikan para nelayan kampung, serta celengan 2 celengan bambu yang telah lama menjadi tabungannya. Utangnya Amamu tidak bisa di bayar dengan semua uangmu itu.., Ama