Lama tlah kujalin kebersamaan, Kita berbagi dalam suka dan duka, canda, tawa,ceria sedih menyatu dalam bingkai kehidupan yang tlah kita bangun... Berjalan dengan seiringnya waktu. Hampir tak ada kerikil bagai berjalan diatas aspal beton yang dihotmix. Begitu mulus. Hingga kita tak pernah tahu dan peduli akan rintangan yang bakal menghadang..Indahnya saat itu ..(bathinku).. Namun di awal perjumpaanku dengannya, yang hanya sekedar bersay Hello.. Layaknya seorang teman, menebar sapa, keramahan yang kukira itu wajar adanya tlah menyimpan arti lain baginya.. Dan mengantarkanku pada kegundahan yang sangat..Diam-diam dia melewati jalur pintas, sangat pintas. Namun tepat pada satu tujuan.... Yah...Persetujuan orang tua.. Seperti Cermin retak.., tak mampu lagi tuk melihat utuhnya kehangatan. Seperti benag Kusut tak mampu lagi kuurai dan kupintal menjadi gaun yang indah.. Hilang...Lenyap...Jatuh tersungkur hingga ku tak mampu bangun lagi...,hingga memposisikan hati tepat