Langsung ke konten utama

Surat cinta untukmu....

Selamat ulang tahun ma…,Hari ini 12 agustus 2011 tepat  ultahmu yang ke-52, tiada kata yang terucap selain Doa yang tulus dari hati. Usia yang telah menginjak setengah abad mengabdikan diri kepada keluarga, suami dan kami anak-anakmu. Penuh Cinta kasih tanpa lelah, tanpa pamrih menorehkan berjuta cinta, kasih sayang, kelembutan, tauladan, kesabaran, keikhlasan dan ketegasan dalam menjalani tiap masa yang telah berlalu demi sebuah Istana cinta yang telah dibangun.

            Tiada hari berlalu tanpa celotehan, tanpa kata-kata mutiara pedis nan bijak mengalir mengisi gentong –gentong hati dan pikiran kami yang acuh dan acak-acakan. Engkau atur, runutkan, tata sedemikian rapi dan indah sehingga bisa tercipta insan-insan berakhlak, berbudi pekerti dan berpotensi kelak. Namun Senandung celotehanmu kadang terdengar bagai nyanyian burung camar yang sekedar hinggap. Membiarkannya  berlalu terbawa hembusan  semilir angin yang meninabobokkan. Itu karena ketidaktahuan kami. Ternyata begitu besar Cinta dan kasih sayang yang ingin kau berikan dan persembahkan dari kedua tanganmu yang kini tlah renta.
Hingga kinipun kau tak henti menorehkan tinta-tinta cinta dan kasih sayangmu buat kami. Tinta yang takkan hilang  meski telah tercuci oleh pelarut sekaliber alkohol sekalipun. Atau hangus oleh panasnya asam pekat sulfat, cacat abadi karena akumulasi mercury bahkan mandul karena terus mencium pekatnya fenol. Selalu ada. Tak beranjak meski Dentuman meriam membombardir. Tetap setia dan bekasnya masih sama seperti awal yang telah kau torehkan. 

Takkan ada habis kata pun terucap, takkan habis kaliamatpun tuk dieja. Sayang dan cinta kami pun sama namun kami kadang meragu apakah kami bisa membalas dengan yang nilai yang setara terhadap apa yang telah kau berikan…
Tak salah bila ada pepatah mengatakan kasih ibu sepanjang masa namun kasih anak sepanjang galah.

“Izinkan kami tuk slalu bisa bersamamu, membahagiakanmu, membanggakanmu, mengisi dan menemani sisa hari-harimu dalam suasana penuh warna kebahagiaan dan rasa Cinta kasih”


 .....Selamat ulang Tahun Mama…
....Bahagia Selalu untukmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad

Waktu dan Jawaban

#Dan Benarlah waktu adalah pemberi jawab yang terbaik.. Ketika kau menunggu dalam waktu yang tak tentu..menanti jawab yang tak kunjung tiba, ketikA itu pula Hatimu gelisah. Lalu apa yang kau lakukan..? Usaha.?? Tentunya iya..,mencari informasi apa yang menjadi objek pencarian..,namun jika telah maksimal maka doalah menjadi tumpuan terakhir. Karena Doa adalah penembus atas hijab, pengubah atas takdir yang ada. Biarkan tangan tangan Ilahi bekerja dengn caranya dan Pasti itu Indah. Indah Cara manusia namun lebih Indah cara Allah. Dia memberimu disaat yang tepat, tepat diwaktu kau membutuhkannya. Dan Dia tau mana yang terbaik buatmu., maka tak terbantahkanlah apa yang menjadi FirmanNYa Dia ta mengujimu di luar kemampuanmu. Dan apa yang menurutmu baik tapi buruk bagiNya begitupula apa yang menurut bagimu buruk tapi itulah yang terbaik bagimu. Lalu apa yang dapat kau ambil..? Berprasangka baiklah selalu padaNYA, sabar dan sederhanalah dalam tiap-tiap hal. Karena segalanya terjadi tentu

Negeri Sapati di Ranah Buton

Amaaaaaaa…..,teriakan Surman memanggil nama Ayahnya yang dilihatnya sudah terbujur kaku, pucat, dan tak bernyawa lagi karena terpaan Ombak keras menggulung sampannya hingga terbalik. Suara tangisnya pecah ditengah kerumunan Warga kampung yang beramai-ramai menggotong beberapa nelayan yang hanyut oleh ganasnya ombak, dan salah satu korbannya adalah Ayah Surman. Sedangkan Ibunya diam, tak mampu berkata apa-apa lagi hanya sesegukan tangis menjadi ekspresi akan kehilangan sosok bapak dan suaminya itu. Kenapa kamu orang kasi keluarkah kita punya barang-barang…? Tanya surman kepada bapak tua seorang rentenir bernama La Maseke. Karena Amamu tidak bisa bayar utangnya sampai sekarang hingga dia mati..!! Berapakah utangnya amaku…?? Ini ambil uangku, Uang yang telah diperolehnya dari hasil menjadi kuli pengangkut dan menjual ikan para nelayan kampung, serta celengan 2 celengan bambu yang telah lama menjadi tabungannya. Utangnya Amamu tidak bisa di bayar dengan semua uangmu itu.., Ama