Ramadhan memang bulan penuh berkah, Rahmah dan Maghfirah. Bulan yang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Tak terkecuali saya, kujumpai kembali Ramadhan tahun ini dengan hati yang penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Allah SWT masih memberiku kesempatan lahir dan bathin tuk menjalaninya..Subhanallahu wa ni’mal wakiil. Berbagai persiapan dilakukan tuk menyambutnya. Dalam tradisi keluarga selalu diawali dengan “baca-baca” atau biasa disebut “Haroa”. Seakan tak afdol saja rasanya bila tradisi itu tak dilakukan. Tak tanggung-tanggung sajian makanan yang terhidangkan , menu yang disajikan lain dari hari biasanya. Penganan khas menjadi isi talang dan jumlahnya pun harus ganjil antara 3, 5, 7, atau 9. Entah mengapa demikian sayapun tak mengetahuinya. Tradisi keluarga yang turun temurun. Saya cukup sebagai penikmat saja. Satu hal bahwa tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur yang dipanjatkan kehadirat ilahi bahwa kita masih bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan dengan keadaan sehat wal afiat dan kita pun meminta supaya menjalaninya dengan kekuatan, keikhlasan serta kesabaran agar akhirnya membawa berkah. Inilah latihan Jiwa dan Rohani yang sesungguhnya.
Awal Ramadhan tahun ini di mulai pada bulan agustus, tepatnya 1 agustus 2011. Ramadhan Tahun kedua yang terlewati tak bersama keluarga. Sejak penempatan tugas tahun 2010 silam. Ada sedikit gurat kesedihan tak bisa berkumpul bersama, namun meski demikian alhamdulillah kami masih bisa saling bersama dalam hati dan ingatan. Selalu dan tak lekang oleh waktu. Doa yang selalu terkirim dalam tiap ucapan dan sujud kepada sang khalik, itulah pengikat hati yang selalu terjaga dan terpelihara. Ucapan selamat Ramadhan dan maaf terkirim kepada seluruh keluarga dan sahabat. Berharap Ramadhan bisa dijalani dengan khusuk dan hati yang bersih. InshaAllah…
Seperti Biasa pula Ramadhan sebagai ajang peraup rezeki. Munculnya pedagang-pedagang dadakan yang menjual berbagai hidangan berbuka puasa (ifthor). Tumbuhnya pun menjamur disepanjang jalan yang tak kutemui seperti bulan-bulan lainnya. Pisang ijo, es buah, cendol, es kelapa muda dan berbagai penganan lainnya. Meski begitu banyak tapi hasil penjualan tak mengecewakan. Laris manis, semanis jualannya atau orangnya yak..??hehehe. Dan lebih mengherankannya lagi meski penghasilan tiap bulannya sama tapi untuk ramadhan selalu ada rezeki yang tak terduga. Tercukupkan bahkan juga berlebih. Subhanallah..,Ramadhan memang penuh berkah. Itu untuk pedagang makanan. Namun tak kalah pula dengan pedangan pakaian,sepatu atau pekakas. Seakan uang mengalir dengan lancarnya. Orang-orang biasa telah membudgetkan untuk membeli pakaian baru, sendal/sepatu baru , cat rumah yang baru tuk menyambut Hari Raya, Hari kemenangan. Berlebihan nampaknya, namun begitulah adanya yang kerap terjadi disekitar kita. Hal lain pula kita juga meraup pahala yang sebesar-besarnya. Ibadah yang kita lakukan dilipatgandakan pahalanya. Bahkan tidurpun bernilai pahala. (asal jangan tidur mulu siih, hehe)
Inilah sajian kenikmatan yang diberikan Allah SWT kepada kita dalam sebulan ditiap tahunnya. Semoga kita bisa menikmatinya dengan tawaddu dan tanpa sikap yang terlampau berlebihan apalagi sampai berada diluar kesanggupan (terkecuali dalam ibadah). Smoga Allah menjaga hati untuk suci dan tulus dalam menjalani perintah dan menjauhi laranganNya…Amiin
Komentar
Posting Komentar