Pekik kemerdekaan kembali terdengar di telinga. MERDEKA...!!!.begitu seruan yang di sorakkan tiap memperingati kemerdekaan Indonesia. Tepat pula hari ini 17 agustus 2011 kembali Indonesia merayakannya yang ke 66. Sebuah momentum dan refleksi sejauh mana bisa menghargai dan mengisi kemerdekaan. Merdeka sederhananya saya mengartikan bahwa bebas dari belenggu yang "mengikat". Dengan berbagai cara pun dilakukan agar bisa merdeka. Apakah itu dilakukan dengan cara sendiri-sendiri atau bersama-sama. Taktik dan strategipun dipasang agar tak salah sasaran.
Kembali ingatan saya mengenang dalam sejarah perjuangan bangsa, yang saya dapati dalam pelajaran sekolah dari tingkat SD hingga SMA kemerdekaan direbut dengan keringat dan darah yang trus bercucuran dan tangis yang tumpah ruah. Sistem gerilya dan serangan fajar trus dilancarkan. Peperangan terjadi di berbagai pelosok nusantara. Semua bergerak tak ada pengecualian. Bahu membahu menyingsingkan lengan baju meski hanya bersenjatakan bambu runcing.Yel-yel semangat trus di kumandangkan, dikobarkan oleh pejuang-pejuang tuk merebut hak kemerdekaan dari tangan penjajah belanda (tangan Asing). Sungguh menggetarkan perjuangan itu. Semangat Nasionalisme dan jiwa patriotik menjadi nyawa, darah dan nafas yang mengalir dan berhembus disepanjang perjuangan perebutan kemerdekaaan. kata mereka MERDEKA atau MATI..!!! (dua pilihan yang sangat bersahaja penuh gelora semangat)
Kini Kemerdekaan itu telah direbut dari penjajahan belanda, kita bebas mengatur kondisi bangsa tanpa campur tangan pihak lain.Sekarang tinggal mengisinya dengan kegiatan yang membangun bangsa bersifat positif dalam segala aspek dan sendi kehidupan. Pencitraan kembali dibangun agar Indonesia bisa dipandang setara dengan bangsa-bangsa lain didunia. Indonesia bisa maju. tapi hal yang ironis yang menjadi masalah bangsa saat ini bahwa kita telah merdeka dalam konteks penjajahan asing, namun belum merdeka dari penjajahan bentuk lain. Berbagai tindakan korupsi yang terus merajalela menyentuh seluruh sendi kehidupan.dan hukum sebagai senjata untuk melumpuhkan ternyata bisa di "beli" secara terang-terangan maupn sembunyi-sembunyi. hal ini bisa terlihat dalam sepuluh negara terkorup di dunia, Indonesia menjadi urutan ke-5 dan untuk se-Asia pasifik berada dalam urutan pertama. Woooww....,Predikat yang mencengangkan Bukan..???!!
Namun dari semua kondisi yang terjadi, biarlah menjadi urusan orang-orang yang mempunyai kewenangan menyelesaikannya. saya cukup membangun diri, memerdekakaan diri dengan bekerja sesuai dengan profesi keilmuan.Mencipta, mengembangkan wawasan dan membagi ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta sedapat mungkin bisa menghindari sikap yang tidak mencerminkan kejujuran.
" aku tak mau negeriku hancur karena kebodohan dan keserakahan diri"
ilustrasi |
Komentar
Posting Komentar