Langsung ke konten utama

Jamu Kuat dalam Harapan dan Semangat


Seberapa lemah kita mengalami cobaan…? Seberapa rapuh kita dalam ujian-ujian…? Dan sekuat apakah kita menjalani semuanya…? Mengambil Sikap terhadap apa yang terjadi adalah refleksi dari ketahanan untuk membentengi diri untuk tak jatuh tersungkur lemah, rapuh dan tak berdaya sama sekali.

Kesedihan, kepedihan dan tetes air mata yang merupakan anak dari lemah dan rapuh memang selalu menjadi bagian yang selalu mengikuti kemana pergi untuk jiwa yang tak memiliki harapan dan semangat. Rasa yang senantiasa bercokol dan menjadi duri yang menusuk untuk bangkit darisebuah keterpurukan. Dia pulalah rasa yang serupa virus mematikan, menggerogoti tiap sendi dan tulang yang menembus system kekebalan tubuh. Dan rasa yang melesatkan ribuan bahkan jutaan busur panah kehancuran.

Tindak kekerasan berupa pemukulan fisik atau mental,pengabaian, pelecehan, peremehan, dan sindiran-sindiran menyakitkan adalah batu loncatan untuk mencari, menemukan dan memulai harapan-harapan dan semangat-semangat baru yang jauh lebih baik. Menjadikannya serupa hujan yang mengguyur setelah musim kemarau panjang, serupa oase yang menyejukkan, penghilang dahaga di tengah padang pasir, serupa Angin pantai sepoi- sepoi yang menghembuskan nafas-nafas wangi kesegaran, serta tanah yang padanya subur bercocok tanam untuk menuai benih-benih kebahagiaan.

Menjalaninya dalam kesendirian dalam diri tak berarti kita benar-benar sendiri.Tetapi menjalaninya tanpa harapan dan semangat atau bahkan menghilangkannya, disaat itulah kita benar-benar sendiri. Terisolasi dan akan sangat jauh tertinggal dari sebuah peradaban yang bernama kemajuan dan kebangkitan.


Harapan dan semangat adalah Penenang dari kekacauan, Jamu Kuat dari kelemahan hati, dan cahaya api unggun yang berkobar dalam kegelapan. Dialah pula serupa kompas penunjuk arah dari kesesatan. Harapan dan semangat adalah Rahmat Allah yang senatiasa di beri untuk jiwa-jiwa yang mau bangkit, merekalah tangan-tangan kasih-NYA yang menjelma. Memelihara dan tak memutusnya adalah kekuatan yang super dahsyat pemicu tumbuhnya kebangkitan dan kemajuan, sehingga menjadi spora-spora kebaikan yang mudah tumbuh di padang manapun.

Sendiri bukanlah menyendiri, hanyalah kehilangan harapan dan semangat maka kau benar-benar sendiri”

Untuk Harapan dan Semangatku
MediBrata, 15 April 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad

Korean Foods di Baubau

Korea...? siapa yang tak kenal dengan korea. Negara dengan sebutan negeri ginseng ini memiliki berbagai macam jenis makanan khas.Hmmmm...pasti enak.(pikiran yang slalu saja  muncul jika berhadapan dengan sesuatu bernama makanan).tepatnya punya hobby makan dan mencicipi masakan-masakan baru.hehehe. Berawal dari kecintaan seorang teman mengenai segala sesuatu tentang korea, mulai dari Film, model baju, lagu, asesoris dan apapun itu yang penting menyangkut korea, lalu dia meminta tuk dicarikan makanan khas korea yang katanya ada di sini ( Baubau ). Pikirku, adakah? dengan panjang lebar diapun menceritakan dan menyebutkan restoran yang menyajikan makanan korea itu. Namanya "Restoran Mira" . sayapun sampai tercengang mendengar penjelasannya, sampai sebegitu detil dia mengetahui semua informasi meski tak sekalipun dia pernah berkunjung ke sini. Bahkan lebih takjub lagi, saking fansnya terhadap Korea, tidak lama lagi dia akan ke Korea sekedar tuk jalan-jalan . Sebagai backpaker.

Tokkek...Tokkek...Tokkek..."Ganjil"

Entah datang darimana dan sudah berapa lama Si Tokek muncul. Si Tokek yang dengan betahnya mendirikan rumah di belakang lemari pakaian saya. Setahu saya, dia datang tak mengetuk atau memberi salam bahkan meminta izin untuk tinggal selayaknya warga yang menempati rumah baru yang mengurus segala dokumen pindahnya ke kelurahan. Dia pun tak memiliki IMB... (manusia kali yak..). Kata si tokek " ni yang sinting saya atau yg punya blog ni yak..??" pake ngurus kesana-kemari.., Epenkah...??hehe Tokek yang bernama latin Gekko Geccko merupakan hewan reptil yang biasa juga disebut cecak besar. Habitatnya di lubang pepohonan di hutan atau di rekahan batuan atau gua; namun sebagian jenisnya juga beradaptasi dengan lingkungan manusia dan bersifat komensal. Tokek memiliki kulit punggung tertutupi oleh sisik-sisik granular, bercampur dengan bintil-bintil yang agak besar. Pupil mata tegak bentuk jorong, dengan tepi yang bergerigi. Jari-jari kaki depan dan belakang tumbuh sempurna, mel