Duuhh…Panas..,Gerah…,blakangan tahun ini bumi makin panas aja. Keluh seorang ibu diruang kerjanya. Sambil mengipas-ngipas meski AC pun juga berfungsi.
*Lain Tempat
Wadduuuh….Hujan ni makin deras aja…,tiap hari lagi. Wahh..pertanda kebanjiran lagi deh..,Rasa Was-was muncul dari beberapa warga, sambil mengepak-ngepak barang menyimpan ditempat yang agak tinggi.
Nah…,Fenomena. Tidak musim kemarau, tidak juga musim hujan kita selalu mengeluh dengan kondisi yang terjadi. Musim kemarau, PANASSNYA minta ammpyuun, kipas sana kipas sini, buka-bukaan..Musim hujan was-was, AIR NGAMUK , meluap, banjir dimana-mana. Angkat kaki, singsingkan lengan baju, angat barang (Mo minggat kemana mas, mba’, pak, bu’, ncang, ncing, Nyak , Babe, oma, opa, Uda, Uni, kakak, adek, Tante, Om, Pa’de, Bude, smuanya dah…hehehee) Mengapa? Hayoo Tanya ke siapa..?? J Nahh..loh…, Bukan Lelucon ya..(serius niyee)
Perkembangan Kota selalu meminta alam tuk memberi lahan yang seluas-luasnya demi pembukaan Lahan untuk pembangunan perumahan, pertanian, perkebunan dan pertambangan. Eksploitasi dan eksplorasi bessar-besaran sumber daya Alampun tak tanggung-tanggung terus-menerus dilakukan. Penggerusan yang tiada habisnya. Penebangan pohon secara tak terkendali marak dilakukan. Alhasil hutanpun gundul dan sumber mata air menjadi sedikit bahkan tak jarang menjadi kering. Kasus illegal logging bukan berita baru lagi. Kebakaran hutan akibat perladangan berpindah adalah hal yang biasa.
Tak heran jika pada akhirnya kita selalu mengeluh jika kemarau ataupun hujan datang. Tidak ada pilihan. Kemarau dengan panas tiada tanggungnya, hujan pula demikian. Hal ini Menjadi ancaman bagi manusia dan bumi.
Kita selalu meminta Alam tuk menyediakan segala kebetuhan. Tapi kita pun terkadang lupa bahkan ada juga yang sengaja melupakan tuk menyediakan kembali untuk alam. Tidak memiliki asas saling memberi dan menerima. Alam memberi, kita menerima maka begitupula sebaliknya. Simbiosis mutualisme. Penebangan pohon maka diikuti pula dengan penanaman kembali serta pembangunan yang berbasis ramah lingkungan.
Penanaman satu pohon untuk satu kehidupan. Bagaimana jika lebih dari satu pohon…??, bisa dibayangkan berapa sumber kehidupan yang tersedia. Peringatan hari pohon sedunia di tanggal 21 dan hari menanam pohon Indonesia di tanggal 28 november setidaknya tidak menjadi wacana tapi memberi warning betapa besar pengaruh dan pentingnya makna pohon bagi manusia dan kehidupan. One Billion Trees for the Earth.
Salam Lestari
Hari yang Gerah,Bapedalda
Rabu,30 November2011
Komentar
Posting Komentar