Sejenak menikmati Siang itu seperti ini,
dengan berlembar kertas , bacaan , obroloan
dan alunan music dari layar tipis 20 inci. Deretan meja dan kursi yang
teratur ditinggal empunya yang lagi istirahat sejenak melepas peluhnya
aktifitas sedari pagi. Masih sedikit beruntung ruangan yang cukup sejuk tuk
tetap tak beranjak dibandingkan dengan hari-hari kemarin yang gerah karena mbah
PLN yang lagi ingin juga beristirahat… alih-alih penghematan anggaran atau bisa
jadi pula perbaikan jaringan.. Entahlah…
Siang ini memang terik seperti Nampak dari
kaca. Memaksa mata menjadi cina sesaat menghalau sinar yang datangnya tanpa
ampun dan nampaknya kemarau memang masih panjang.., tapi siang adalah cinta ,
anugerahNya yang merupakan bagian dari siklus hari yang harus dilewati
sepanjang waktu.
Menanti siang adalah keinginan, seperti pagi dan malam. Pagi dengan kesejukan, siang adalah kehangatan dan keceriaaan dan malam adalah keheningan, ketenangan mengistirahatkan raga, jiwa dari penatnya waktu.
Masih belum beranjak ..masih disini seperti siang-siang kemarin dengan sederet kertas dan ratusan bahkan jutaan kata yang siap diolah menjadi laporan-laporan kaku bertanda tangan.
@office
seperti siang 26 Nov 2014
Komentar
Posting Komentar