Di rimbunnya pohon itu meranggas kering di kemarau...
Di hijaunya daun itu menguning hingga layu
Terkulai jatuh pada waktu...
Di embun yang perlahan sirna seiring unjuk tangan matahari...
Memaksa pergi kabut dan dingin yang menggigit...
Tak elok menyalah matahari...
Tak elok pula menyalah waktu...
Karna kau hanya berdiam...
maka hilang jua ia tak bisa kau percaya...
kadolo,12022013
*Untuk yg hilang..
Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad
Komentar
Posting Komentar