Banyak
bahkan semua manusia di bumi ini sangat mengagungkan nama seorang ibu. Sesosok wanita
yang tanpa lelah dan pamrih memberikan segala apa yang dimilikinya, perhatian
dan kasih sayang untuk orang-orang disekelilingnya yang dicintai dan
disayanginya. Tak tanggung-tanggung, apapun itu selalu diberikan demi kemajuan
dan keberhasilan bagi anak dan suaminya.
Wanita
yang terlahir sebagai seorang ibu adalah sesosok wanita yang mulia.. Tuhanpun
melebihkannya dari seorang laki-laki. Dan
menggambarkan bahwa jika dalam suatu keluarga wanita atau ibu itu baik maka
baiklah seluruhnya. Ditangannya terlahir dan terbentuk manusia-manusia yang
handal dan berhasil.
Kelembutan
dan kesabaran yang dimiliknya adalah sebentuk cinta dan kasih sayang yang tiada
batasnya. Mulai kita dikandungnya dan dinantikan kelahirannya selama 9 bulan
serta disapihnya selama 2 tahun. Perjuangan dan tetes air mata yang di
keluarkan adalah nafas dan air bening yang selalu kita butuhkan untuk terus
bertahan hidup.
Dari
sebentuk cinta kasih sayang yang tlah diberikannya, namun tak jarang juga ibu menerima
perlakuan kasar . Kekerasan dalam rumah tangga, sikap bandel anak-anak, caci
maki seakan menjadi penghias kesehariannya. Sungguh menyesakkan dan ironis. Dan
sikap ini bukan menjadi sebuah rahasia keluarga lagi yang harus di tutup rapat.
Beritanya merebak dan menjadi bahan cerita orang-orang sekitar dan tak jarang
pula hingga di mejahijaukan untuk mencari sebuah keadilan.
Namun,
terlepas dari kesemuanya kasih ibu memang tak terbatas. Seburuk apapun
perlakuan masih ada benih kasih dihatinya, demi mempertahankan keutuhan
keluarga apalagi anak-anaknya. Karena kasih maka kesabaran itu slalu ada.
Sepertinya
ungkapan penghargaan untuk seorang ibu takkan pernah habis, bahkan sampai tak
mampu tuk berkata apa-apa lagi tentang cinta, kasih sayang, kesabaran seorang
ibu yang dilimpahkannya kepada kita. Speechless. Jari-jemari dengan lembutnya
membelai kepala hingga kita terlelap dalam buaiannya. Serupa angin pantai yang
berhembus sepoi-sepoi menyejukkan dan membawa damai. Ah…,slalu ada oase
penghapus dahaga karena kekeringan pengetahuan akan tentangmu.
“Cinta
kasih adalah pesona anggunmu
Kelembutan
dan kesabaran adalah warna indah jiwamu
Melekat
dan merekah menebar wangi kesturi yang tak lekang oleh zaman”
Baubau,04july2012
Komentar
Posting Komentar