Langsung ke konten utama

Ibu, Kasih tanpa batas


Banyak bahkan semua manusia di bumi ini sangat mengagungkan nama seorang ibu. Sesosok wanita yang tanpa lelah dan pamrih memberikan segala apa yang dimilikinya, perhatian dan kasih sayang untuk orang-orang disekelilingnya yang dicintai dan disayanginya. Tak tanggung-tanggung, apapun itu selalu diberikan demi kemajuan dan keberhasilan bagi anak dan suaminya.
Wanita yang terlahir sebagai seorang ibu adalah sesosok wanita yang mulia.. Tuhanpun melebihkannya dari seorang  laki-laki. Dan menggambarkan bahwa jika dalam suatu keluarga wanita atau ibu itu baik maka baiklah seluruhnya. Ditangannya terlahir dan terbentuk manusia-manusia yang handal dan berhasil.
Kelembutan dan kesabaran yang dimiliknya adalah sebentuk cinta dan kasih sayang yang tiada batasnya. Mulai kita dikandungnya dan dinantikan kelahirannya selama 9 bulan serta disapihnya selama 2 tahun. Perjuangan dan tetes air mata yang di keluarkan adalah nafas dan air bening yang selalu kita butuhkan untuk terus bertahan hidup.
Dari sebentuk cinta kasih sayang yang tlah diberikannya, namun tak jarang juga ibu menerima perlakuan kasar . Kekerasan dalam rumah tangga, sikap bandel anak-anak, caci maki seakan menjadi penghias kesehariannya. Sungguh menyesakkan dan ironis. Dan sikap ini bukan menjadi sebuah rahasia keluarga lagi yang harus di tutup rapat. Beritanya merebak dan menjadi bahan cerita orang-orang sekitar dan tak jarang pula hingga di mejahijaukan untuk mencari sebuah keadilan.
Namun, terlepas dari kesemuanya kasih ibu memang tak terbatas. Seburuk apapun perlakuan masih ada benih kasih dihatinya, demi mempertahankan keutuhan keluarga apalagi anak-anaknya. Karena kasih maka kesabaran itu slalu ada.
Sepertinya ungkapan penghargaan untuk seorang ibu takkan pernah habis, bahkan sampai tak mampu tuk berkata apa-apa lagi tentang cinta, kasih sayang, kesabaran seorang ibu yang dilimpahkannya kepada kita. Speechless. Jari-jemari dengan lembutnya membelai kepala hingga kita terlelap dalam buaiannya. Serupa angin pantai yang berhembus sepoi-sepoi menyejukkan dan membawa damai. Ah…,slalu ada oase penghapus dahaga karena kekeringan pengetahuan akan tentangmu.

“Cinta kasih adalah pesona anggunmu
Kelembutan dan kesabaran adalah warna indah jiwamu
Melekat dan merekah menebar wangi kesturi yang tak lekang oleh zaman”


Baubau,04july2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad

Waktu dan Jawaban

#Dan Benarlah waktu adalah pemberi jawab yang terbaik.. Ketika kau menunggu dalam waktu yang tak tentu..menanti jawab yang tak kunjung tiba, ketikA itu pula Hatimu gelisah. Lalu apa yang kau lakukan..? Usaha.?? Tentunya iya..,mencari informasi apa yang menjadi objek pencarian..,namun jika telah maksimal maka doalah menjadi tumpuan terakhir. Karena Doa adalah penembus atas hijab, pengubah atas takdir yang ada. Biarkan tangan tangan Ilahi bekerja dengn caranya dan Pasti itu Indah. Indah Cara manusia namun lebih Indah cara Allah. Dia memberimu disaat yang tepat, tepat diwaktu kau membutuhkannya. Dan Dia tau mana yang terbaik buatmu., maka tak terbantahkanlah apa yang menjadi FirmanNYa Dia ta mengujimu di luar kemampuanmu. Dan apa yang menurutmu baik tapi buruk bagiNya begitupula apa yang menurut bagimu buruk tapi itulah yang terbaik bagimu. Lalu apa yang dapat kau ambil..? Berprasangka baiklah selalu padaNYA, sabar dan sederhanalah dalam tiap-tiap hal. Karena segalanya terjadi tentu

Negeri Sapati di Ranah Buton

Amaaaaaaa…..,teriakan Surman memanggil nama Ayahnya yang dilihatnya sudah terbujur kaku, pucat, dan tak bernyawa lagi karena terpaan Ombak keras menggulung sampannya hingga terbalik. Suara tangisnya pecah ditengah kerumunan Warga kampung yang beramai-ramai menggotong beberapa nelayan yang hanyut oleh ganasnya ombak, dan salah satu korbannya adalah Ayah Surman. Sedangkan Ibunya diam, tak mampu berkata apa-apa lagi hanya sesegukan tangis menjadi ekspresi akan kehilangan sosok bapak dan suaminya itu. Kenapa kamu orang kasi keluarkah kita punya barang-barang…? Tanya surman kepada bapak tua seorang rentenir bernama La Maseke. Karena Amamu tidak bisa bayar utangnya sampai sekarang hingga dia mati..!! Berapakah utangnya amaku…?? Ini ambil uangku, Uang yang telah diperolehnya dari hasil menjadi kuli pengangkut dan menjual ikan para nelayan kampung, serta celengan 2 celengan bambu yang telah lama menjadi tabungannya. Utangnya Amamu tidak bisa di bayar dengan semua uangmu itu.., Ama