Langsung ke konten utama

Berbagi bahagia di sepanjang jalan

Ramadhan tak henti-hentinya slalu di elu-elukan, diagungkan sebagai Bulan yang penuh rahmat dan berkah. Bulan yang tak pernah memilih, siapa pun bisa mendapat barkahnya. Tak peduli dia berasal dari mana, suku bangsa mana,berkulit hitam atau putihkan, namun semua tergantung dari pribadi masing-masing. Apakah pribadi itu mau atau tidak. Ya…,pilihan hanya terletak pada PRIBADI.

Pemandangan yang sangat menyentuh hati, Sore itu sambil menunggu waktu berbuka Sekawanan anak muda berjumlah 9 orang Berkumpul di salah satu sudut kota tepatnya sudut Pantai Kamali. Berkendaraan Pick-Up mengisi kantong –kantong ungunya dengan sedos makanan dan Aqua. Bertanya, tuk apakah kantong-kantong itu..? Jawabnya singkat “hanya untuk sekedar membagi rasa,baru ini yang kami bisa”. Membagi Rasa dan Kebahagiaan kepada orang-orang yang hidupnya tidak seberuntung dan sebagai rasa ucap syukur kami., “timpal yang lain. Kntong-kantong itu siap dibagikan kepada anak-anak jalanan, tukang becak yang tua, penarik gerobak dan kepada siapapun yang pantas.

Kendaaraan pun melaju, menyusuri kota. Pelabuhan, Pasar, Mol, dan terminal.

Tepat di seputaran Pelabuhan sambil memukul keras kap mobil “Hey….stop..stop…,itu Tukang Gerobak..”,teriak Vita dari belakang kepada Randi didepan sebagai sopir.

Mobil berhenti perlahan…,Aji pun sigap turun.OOoops..Melompat. Mengambil 2 kantong ungu dari tangan vita..

“ tabe pak, Ini untuk berbuka Puasa” Ucap aji kepada pak Tua penarik gerobak.

“makasih…”jawab bapak itu singkat. Sambil menyalami tangan Aji.

Mobilpun melaju perlahan.., disekitar pelabuhan itu memang banyak yang mangkal menjadi target pembagian Kantong-kantong ungu. Aji, Indie, Hery pun turun menghampiri target. Sedangkan yang perempuan hanya stand by di atas mobil tuk menyambung tangan mengambil kantong-kantong ungu dari mobil ke tangan Aji, Indie dab Hery.

Tabe pak..,Ini untuk berbuka puasa..” ucap mereka ramah.

“Makasih…,”, sambil tersenyum menerima.

Mobil pun melaju menyusuri tempat-tempat lain. Menyusuri Kota dengan hati riang dan tak henti-hentinya mata berkeliling memperhatikan.

Oiiiiiii….Pelan..pelan ….OOooiiii bawa mobilnya.., teriak Vita lagi perwakilan permpuan di belakang

Randi dan Popy hanya tertawa di depan melihat kekagetan-kekagetan kawan-kawannya dibelakang akibat mobil yang terlalu melaju kencang…

“Wah…,Sopir kita mantan Pembalap rupanya.” Sambil tertawa rekah memecah di jok mobil belakang yang tanpa penutup itu.

Terus melaju dan seterusnya begitu. Kejadian lucu terjadi di prempatan lampu merah.

“Pak…,tabe, Untuk berbuka Puasa” ucap Ismi dengan tulusnya

“oh….tidak..tidak..,” Uang aja. Sambiil memberi kode dengan tangannya” ucap orang itu menolak.

Gubraakkkk…!! Spontan mereka tertawa.wkwkwkwkwk

“ bukankah tu orang gila is” ucap lily

“kamu ni apa nda liat ya is..?? ah ada-ada aja…”

“Iya juga siih, tadinya sempat meragu, jangan sampai diapa-apain.tapi sudah terlanjur.” Hehehe tawa Ismi ringan.

Sepanjang jalan orang yang dikira target dan ternyata orang gila itu menjadi bulan-bulanan bahan tertawaan. Bagaimana tidak, diberikan nasi ditolaknya dengan halus dan hanya uang yang diinginkannya. Hehehe

Namun, ada pula yang menyentuh, karena sudah tidak diingat lagi wajah-wajah siapa yang telah diberikan kantong-kantong itu. Seorang tukang becak yang telah di berikan sebelumnya dan dihampiri kembali.

“Pak…,Tuk Buka Puasa..”ucap ismi

“sudah..sudah.. tadi” jawabnya jujur.

“OOoooh , sudaah?”

Pemandangan yang jarang sekali terjadi di zaman sekarang dan ini adalah pelajaran yang berharga. Di tengah kerasnya zaman yang dihadapi masih ada orang yang masih menjunjung dan menjaga hati nuraninya. Bersikap jujur. Tidak serakah. Ya…pak tua si Tukang becak. Kata dan sikap yang sederhana tapi penuh makna.

Beduk bergema…,waktunya berbuka. Segelas Aqua cukup sebagai pembatal puasa. Sambil jalan karena masih tersisa 4 kantong lagi untuk dibagi. Tukang becak, anak jalanan, dan tukang penarik gerobak lagi menjadi penutup untuk kantong yang masih tersisa.

Sekawanan anak muda itu pun menuju mesjid dan salah satu rumah makan yang saling berdampingan. Sujud syukur kepada sang Khalik bahwa masih diberikan kesempatan untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan.

“Jika hari ini dan esok diketahui adalah berkah, maka pasti tak seorang pun kan meninggalkannya untuk hal yang sia-sia”

Wakuru, 27 agustus2011

27 Ramadhan 1432H


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ang Pao di Tradisi Pernikahan Buton

Memasuki jenjang pernikahan untuk pasangan perawan dan bujang yang telah matang dan “mapan” adalah suatu acara yang sangat di dambakan oleh keduanya, apalagi jika pasangan tersebut telah lama menjalin atau saling mengenal karakter antara keduanya ataupun jika acara tersebut berlangsung karena alasan perjodohan orang tua. Tidak hanya keduanya acara bahagia seperti pernikahan tentu pula sangat dinantikan oleh seluruh keluarga. Seperti beberapa hari ini, saya turut menghadiri dan mengikuti proses pernikahan kedua sahabat saya di Baubau (Buton). Ada rasa bahagia dan campur sari di dalam hati menyaksikan acara pernikahan mereka. Bahagia karena akhirnya keduanya telah menyatu, dipertautkan hatinya oleh Allah SWT dalam suatu ikatan suci pernikahan dan kesedihan karena keadaan status yang sudah berbeda (tidak bisa sebebas saat masih sendiri) serta kecemasan setelah diberondong pertanyaan kapan menyusul ( sedikit miris tapi tak apalah). Proses pernikahan keduanya tentunya menggunakan trad...

Kapan Nikaah..???

Kapan Nikah...?? Nunggu apa lagi...?? Umur sudah pas, sudah mapan pula..., hayoo dunk, jangan lama-lama keburu kiamat. Apa nda takut tuh...jadi gunjingan orang, gossip hangat Bo' para tetangga dan keluarga "perawan gak laku". Si Erni tuh anaknya dah 2, Ari hampir 3, Lusy dah hamil, dan temen kita Juna nda lama lagi married…., kamu kaaappaan..??ingaaat umur ….apa gak kepengen..?? Jangan milih-milih antar salah pilih lho..! enak lho nikah..!!? Nikah itu sunnah Rosul..dan bla…bla…bla… Pertanyaan-pertanyaan di atas selalu saja hinggap tuk orang-orang yang masih menyandang status lajang. Pertanyaan yang terkadang menyenangkan tapi sekaligus meresahkan, apalagi kalau di undang ke acara-acara keluarga dan teman-teman, baik kantor maupun kuliah. Selalu dan selalu saja. Seandainya mungkin jika undangan yang diterima sehari itu ada 5, mungkin 5 kali pula (kalah dengan anjuran minum obat 3 kali sehari) wah … over dosis dunk…??! Belum lagi telepon yang berdering awalnya just ...

Waktu dan Jawaban

#Dan Benarlah waktu adalah pemberi jawab yang terbaik.. Ketika kau menunggu dalam waktu yang tak tentu..menanti jawab yang tak kunjung tiba, ketikA itu pula Hatimu gelisah. Lalu apa yang kau lakukan..? Usaha.?? Tentunya iya..,mencari informasi apa yang menjadi objek pencarian..,namun jika telah maksimal maka doalah menjadi tumpuan terakhir. Karena Doa adalah penembus atas hijab, pengubah atas takdir yang ada. Biarkan tangan tangan Ilahi bekerja dengn caranya dan Pasti itu Indah. Indah Cara manusia namun lebih Indah cara Allah. Dia memberimu disaat yang tepat, tepat diwaktu kau membutuhkannya. Dan Dia tau mana yang terbaik buatmu., maka tak terbantahkanlah apa yang menjadi FirmanNYa Dia ta mengujimu di luar kemampuanmu. Dan apa yang menurutmu baik tapi buruk bagiNya begitupula apa yang menurut bagimu buruk tapi itulah yang terbaik bagimu. Lalu apa yang dapat kau ambil..? Berprasangka baiklah selalu padaNYA, sabar dan sederhanalah dalam tiap-tiap hal. Karena segalanya terjadi tentu ...