Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Aku, Kamu dan kita

Aku adalah bagian dari kamu.Bagian dari hari yang bersamamu dalam waktu ,ruang dan tempat yang berbeda. Pada saat masa dengan dinamika yang sama. Berputar,melingkar, lurus dan berkelok.  Bumi berputar, berotasi serupa roda. Dan tak satupun tahu kelak sesuatu menjadi bagian dari kamu atau aku. Entahlah. Ini adalah kamu bagian dari ceritaku atau mungkin aku bagian dari ceritamu. Halaman satu. Balik lagi ke cerita bumi, saat ini sama mungkin esoklah beda atau bisa jadi sama ataupula sangat berbeda. Hari ini ada bisa jadi esok adalah hilang. Ketiadaan. Dan ini ketetapan yang telah tertulis dalam lauhul mahfudz. Menjalani adalah kewajiban. Jika diam maka aku,kamu adalah stagnan. Berdefinisi nol. Kamu bergerak memacu, berenergi dan berhasil. Bisa jadi kamu berdefinisi satu,dua, tiga atau berapapun nilainya. Dan nyatanya benar. Kamu bergerak. Halaman dua. Perjalanan Aku,kamu dan kita serupa halaman. Halaman buku yang berlembar-lembar. Aku diam, masih mengeja maka layaklah mas

Sapa salam

Disaat pagi saya selalu mau bilang selamaaat pagiii... **** Celoteh riang anak-anak selalu menggelitik. Mereka selalu memanggilku kakak..., tata ala dengan lidah cadelnya. Karena belum mampu menyebut huruf "K". Tata ala...bikin apa..? Minta tue... Nunu mau matan bituit totat...sambil menuju kaleng khong guan dan memegang sendok. Kaleng itu memang cukup rapat kututup agar tetap renyah.. Tataa alaa....telas..!! Sambil Terus berusaha membuka tutup kaleng biskuit yang slalu dia anggap bisa. Nunu memang anak selalu mau mencoba. Setelah pernah melihat ku membuka kaleng dengan sendok. Dia tak mau dibantu meski ku tau dia tak mampu. Saya hanya melihatnya berusaha membuka kaleng semampunya sambil tersenyum..dan akhirnya menyerah. Tata alaaa telaas..! Sekali lagi keluhnya. Tuh kan, tdi kakak mau bukakan nurul ndak mau.. Ni...biskuit coklatnya.. Nurul mengambilnya...smbil tersenyum riang. Tangan kanannya yang kecil pun masuk dalam kaleng sambil menari-nari mencari biskuit la

Hilang

Di rimbunnya pohon itu meranggas kering di kemarau... Di hijaunya daun itu menguning hingga layu Terkulai jatuh pada waktu... Di embun yang perlahan sirna seiring unjuk tangan matahari... Memaksa pergi kabut dan dingin yang menggigit... Tak elok menyalah matahari... Tak elok pula menyalah waktu... Karna kau hanya berdiam... maka hilang jua ia tak bisa kau percaya... kadolo,12022013 *Untuk yg hilang..